Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Jalan Sepanjang 500 Meter di Aru Rusak Dihantam Gelombang, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 11/02/2021, 14:58 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Ruas jalan penghubung sejumlah desa dan kabupaten di Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, mengalami kerusakan parah. 

Kerusakan ruas jalan penghubung antardesa di wilayah itu terjadi di Desa Wanger setelah abrasi dan gelombang tinggi menjerjang pesisir pantai desa dalam sepekan terakhir. 

Kepala Badan Penanggunlangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Aru, Hendrik Ngutra mengatakan, akibat kerusakan itu, akses transportasi antardesa melalui jalur darat di wilayah itu mengalami kelumpuhan. 

"Kerusakan ruas jalan ini terjadi karena gelombang tinggi dan cuaca ekstrem sejak pekan kemarin," kata Hendrik, kepala kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (11/2/2021). 

Baca juga: David Taylor, Warga Inggris Pembunuh Polisi di Bali Dibebaskan

Dia menuturkan, selain dipengaruhi gelombang dan cuaca ekstrem, kerusakan ruas jalan di wilayah tersebut juga terjadi karena adanya abrasi pantai yang terjadi selama ini. 

Menurut Hendrik, penyebab terjadinya abrasi hingga memicu kerusakan jalan di wilayah itu lantaran adanya aktivitas pengambilan pasir dan batu secara tidak terkendali di pantai desa tersebut. 

"Itu karena aktivitas penambangan pasir dan batu di situ, kami sudah larang warga di situ tapi begitulah," ujar dia. 

Kerusakan ruas jalan penghubung antardesa dan juga ke ibu kota kabupaten di wilayah itu bahkan mencapai lebih dari 500 meter. 

Ruas jalan sepanjang 500 meter di desa Wanger Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Maluku mengalami kerusakan parah akibat dihantam abrasi dan gelombang tingginya, Kamis (11/2/2021)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ruas jalan sepanjang 500 meter di desa Wanger Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Maluku mengalami kerusakan parah akibat dihantam abrasi dan gelombang tingginya, Kamis (11/2/2021)

Hendrik mengatakan, kerusakan itu juga ikut menyebabkan lokasi wisata yang ada di Desa Wanger kini tak bisa beroperasi. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com