Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Skala Mikro, Pemkot Surabaya Aktifkan Kembali 1.294 Kampung Tangguh

Kompas.com - 10/02/2021, 12:05 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya akan mereaktivasi seluruh kampung tangguh di Kota Pahlawan.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya, dari 1.294 kampung tangguh yang tersebar di Surabaya, terdapat 650 kampung tangguh yang masih berjalan efektif sampai sekarang.

Baca juga: Dinas Kesehatan Jatim Ajukan Tambahan 104.252 Dosis Vaksin Covid-19

Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, sejak diberlakukan PPKM mikro, kampung tangguh di Surabaya akan menjadi ujung tombak mencegah penyebaran Covid-19.

"Ya, kita mau reaktivasi lagi (kampung tangguh) agar bisa aktif semua. Sekarang yang efektif baru 650 (kampung tangguh)," kata Whisnu di Balai Kota Surabaya, Rabu (10/2/2021).

Untuk mereaktivasi semua kampung tangguh, Pemkot Surabaya akan memberi bantuan dana kepada Satgas Covid-19 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

Sebab, kampung tangguh akan menjadi garda terdepan untuk menekan penyebaran Covid-19, terutama di sektor paling bawah, yakni RT.

Whisnu mengatakan, PPKM mikro akan diterapkan di Surabaya hingga 22 Februari.

Cara ini digunakan agar seluruh kampung tangguh di Surabaya efektif membendung dan menekan penularan Covid-19.

Menurut Whisnu, Pemkot Surabaya sudah melakukan rapat dengan Kemendagri membahas rencana ini.

"Kami akan membantu operasional kampung tangguh, tujuannya agar tidak membebani Satgas Covid-19 di tingkat kampung. Sehingga kampung tangguh bisa aktif seperti awal-awal," kata. Whisnu.

Mekanisme bantuan bisa dalam bentuk hibah uang tunai atau program tertentu sesuai kebutuhan kampung tangguh.

Baca juga: KKB Minta Dana Desa ke Kades, Bupati Intan Jaya: Terpaksa Memberikan daripada Ditembak

Aturan mengenai bantuan akan disusun secara rinci dalam waktu dekat. Whisnu berharap bantuan segera disalurkan.

"Pemkot tengah membahas mekanismenya, percepatan dilakukan agar bantuan segera disalurkan. (Nominalnya) ini kita evaluasi, minimal Rp 5 juta," kata Whisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com