Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Laju Mobil Listrik Milik Universitas Sebelas Maret

Kompas.com - 08/02/2021, 19:55 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Pagi itu, nampak para civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) tengah menunggu jemputan mobil listrik yang siap mengantar mereka menuju fakultas yang dituju.

Setelah menunggu selama 15 menit, mobil listrik yang ditunggu-tunggu pun tiba. Mobil ini menjemput para penumpang di depan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS.

Berbeda dengan mobil dengan bahan bakar minyak (BBM), mobil listrik tidak menimbulkan asap dan bau menyengat.

Selain itu, suara mobil listrik juga tidak berisik. Hanya sesekali terdengar rem berdecit saat mobil berhenti atau menurunkan penumpang.

Baca juga: UNS Bidik 15 Persen Prodi Raih Akreditasi Internasional di 2021

Sebagai informasi, beroperasinya mobil listrik di lingkungan kampus UNS ini menyusul larangan penggunaan kendaraan bermotor dengan BBM yang diberlakukan setiap awal bulan, tepatnya pada Jumat di minggu pertama.

Larangan tersebut berlangsung sejak dikeluarkannya Surat Edaran (SE) 44/UN27/SE/2020 mengenai hari bebas emisi pada Senin (29/06/2020).

Pengadaan mobil listrik tersebut bertujuan untuk memudahkan mobilisasi mahasiswa dan civitas akademika UNS menuju gedung fakultas masing-masing.

Pada setiap penjemputan, mobil listrik beroda empat itu mampu mengangkut tujuh orang penumpang dalam satu kali trayek perjalanan.

Baca juga: Pakar UNS: Sektor Pariwisata Akan Menggeliat pada 2021

Adapun trayek perjalanan mobil listrik UNS, yakni Gerbang Utama UNS-Rektorat-Fakultas Teknik-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa-Fakultas Seni Rupa dan Desain-Fakultas Ekonomi-Fakultas Ilmu Sosial dan Politik- Fakultas Hukum-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Pasca Sarjana-Mawa-Fakultas Pertanian.

Salah satu petugas pengemudi mobil listrik, Andanmas (28) mengatakan, biasanya, ia melakukan 20 kali putaran sesuai trayek tersebut.

“Baik civitas UNS maupun dari luar boleh naik secara gratis. Total di UNS ini ada empat empat mobil listrik yang dioperasikan mulai jam 06.00-17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB),” kata Andanmas yang sehari-hari tinggal di Kecamatan Jebres saat ditemui Kompas.com, Jumat (05/02/2021).

Andan menuturkan, dalam sehari, ada 17 orang yang bertugas untuk mengemudikan mobil listrik tersebut secara bergantian.

Baca juga: Dirjen Pendidikan Vokasi Dorong UNS Dirikan S2 Terapan

“Tidak ada jam pokok penjemputannya, tapi dalam sekali putaran diberi jeda waktu 15 menit untuk beristirahat dan mengecek jumlah baterai ,” ujarnya.

Sama seperti handphone, kata Andan, mobil listrik tersebut memiliki baterai dengan kapasitas tertentu. Jika baterai habis, mobil perlu diisi daya kurang lebih selama 12 jam.

"Ketika satu mobil dicas, baik driver maupun mobil listrik akan berjalan bergantian," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com