MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang juru parkir di salah satu minimarket di Makassar, Ramadhan (27) tewas usai dianiaya belasan anggota geng motor di Jalan Tamalate 1, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (7/2/2021).
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan, korban tewas setelah sebelumnya menegur anggota geng motor yang lewat di depannya karena terganggu suara knalpot geng motor bising dan keras.
Saat itu, hanya ada beberapa anggota geng motor yang lewat di depannya hendak menonton balap liar di Jalan A.P. Pettarani.
"Usai dibubarkan petugas tersangka kembali lagi ke lokasi dengan jumlah yang lebih banyak kemudian menyerang korban," kata Khaerul saat konferensi pers di Mapolsek Rappocini, Senin (8/2/2021).
Baca juga: Polisi Tembak Pelaku Utama Penyerangan yang Tewaskan Juru Parkir di Makassar
Sementara itu, Kapolsek Rappocini Kompol Ashari mengatakan, sebelum dikeroyok, korban sempat mengejar pelaku dengan menggunakan busur karena kesal dengan knalpot motor para pelaku sangat bising.
Korban mengejar pelaku dengan berlari. Namun, pelaku berhasil melarikan diri.
Tidak lama kemudian, pelaku akhirnya kembali mendatangi Ramadhan dan memanah pria yang berprofesi sebagai juru parkir itu dalam jarak dekat.
"Korban sempat mencabut busur di dadanya. Setelah ditolong warga, korban meninggal di puskesmas," ujar Ashari.
Ashari mengatakan, aksi penyerangan geng motor ini terekam kamera CCTV minimarket tempat korban bekerja.
Tidak lama setelah keluarga korban melapor, polisi langsung melakukan penyelidikan.
Baca juga: Polisi Tangkap 9 Terduga Penganiaya Juru Parkir hingga Tewas di Makassar
Ashari mengatakan, pada Sabtu (6/2/2021) malam, penganiaya itu sempat terlibat perang kelompok di Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Dalam perang tersebut, polisi menangkap tiga orang yang merupakan rekan KR, pelaku utama penganiayaan.
Polisi kemudian memeriksa tiga orang itu untuk memastikan apakah mereka kenal dengan KR.
Ketiga orang itu akhirnya mengaku mereka kenal KR dengan menandai baju yang dikenakannya.
"Kita menangkap KR di lorong 4 Andi Djemma di tempat kumpulnya. Dikepunglah mereka sama anggota. Ditangkap 10 orang. Dua orang menyerahkan diri diantar keluarganya," ujar Ashari.