Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur DIY Sri Sultan HB X Siap Divaksin Covid-19 jika Sudah Ada untuk Lansia

Kompas.com - 08/02/2021, 15:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku siap divaksin Covid-19 jika nanti vaksin untuk lansia sudah ada.

"Oh ya vaksin to, makanya kemarin waktu saya rapat dengan Presiden, saya bilang dari semua yang hadir rapat, saya sendiri yang belum divaksin. Karena Sinovac-nya hanya sampai 59 tahun," ujar Sultan saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Vaksin Lansia Diizinkan BPOM, Screening Ketat Dinilai Perlu untuk Pantau Komorbid

Sultan berharap vaksin untuk orang lansia segera ada. Menurutnya, akan semakin baik jika warga lansia segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Semoga lebih cepat lebih baik," kata Sultan.

Sebagai informasi, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menginjak usia 74 tahun.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin Covid-19 Sinovac untuk masyarakat lanjut usia (lansia).

Persetujuan itu dikeluarkan setelah BPOM menerima data-data hasil uji klinis yang dilakukan di China dan Brasil.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, terdapat 400 orang lansia yang mengikuti proses uji klinis I dan II di China.

Sedangkan di Brasil, terdapat 600 warga lansia yang mengikuti uji klinis tahap III.

Dari 600 orang lansia tersebut, kata Penny, mereka memiliki rentang usia dari 59 hingga 70 tahun.

Artinya, tak ada sampel warga lansia berusia lebih dari 70 tahun yang telah disuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

“Itu memang untuk lansia 59-70 tahun. Nah, oleh karena itu, di atas 70 tahun tentu perlu pertimbangan khusus, pendampingan dokter yang mendampingi, dan melakukan screening pada saat pemberian vaksin tersebut,” ujar Penny dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021)
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Lansia

Kendati begitu, Penny menegaskan, warga lansia berusia di atas 70 tak dilarang jika ingin disuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

“Jadi artinya bukan dilarang untuk usia 70 tahun, namun data yang kami terima berdasarkan hasil uji klinis di Brasil fase ketiga sampai umur 70 tahun. Artinya, apabila akan diberikan kepada lansia di atas 70 tahun memerlukan pertimbangan yang khusus, spesifik, individu pada saat melakukan screening dengan kehati-hatian,” kata dia.

Sebelumnya, BPOM telah memberi persetujuan untuk penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac bagi orang lansia.

Adapun definisi lanjut usia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Penny mengatakan, selama ini penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac baru diperbolehkan untuk kelompok usia 18-59 tahun saja.

“Berdasarkan hasil pembahasan, pada tanggal 5 Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan EUA vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun dengan dua dosis penyuntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,” ujar Penny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com