Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bercelana Pendek dan Bertelanjang Dada, Herman Diringkus, Ditahan, Lalu Meninggal, 6 Polisi Diperiksa

Kompas.com - 08/02/2021, 12:30 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana membenarkan proses penyelidikan yang dilakukan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kaltim atas kasus meninggalnya seorang tahanan di Polresta Balikpapan awal Desember 2020 lampau.

Kombes Ade menyebutkan enam anggota Polresta Balikpapan sudah diperiksa sebagai saksi.

“Hal motif dan kronologi kejadian masih didalami oleh penyidik,” jelas Ade seperti ditulis Antara.

Baca juga: Tahanan Tewas Usai Ditangkap Polisi, Kompolnas: Harus Ada Sanksi Tegas jika Terbukti Kekerasan

Kasus ini kembali mencuat ketika keluarga akhirnya resmi melaporkan kasus kematian Herman (39 tahun) ke Divisi Propam dan Direktorat Reserse Kriminal Polda Kaltim.

Herman diketahui meninggal dunia setelah berada di dalam penanganan Polresta Balikpapan dalam dugaan pencurian telepon genggam.

“Kami laporkan Jumat 5 Februari kemarin, langsung ke Mapolda Kaltim di Jalan Sjarifuddin Joes,” kata pengacara keluarga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda Fathul Huda Wiyashadi, Sabtu, seperti ditulis Antara.

Fathul menuturkan, kejadiannya sendiri sudah berlalu dua bulan.

Pada malam 2 Desember 2020, Herman yang sedang beristirahat di rumahnya di kawasan Jalan Borobudur, Kelurahan Muara Rapak, dan tak jauh dari Polsek Balikpapan Utara, didatangi 3 orang tak dikenal.

Orang-orang ini, menurut Fathul, meringkus Herman yang bertelanjang dada dan hanya bercelana pendek hitam, dan membawanya ke mobil.

Ani (23), sepupu Herman, yang semula masuk kamar mengambilkan baju, tak sempat lagi menyerahkan baju karena mobil keburu pergi.

“Pertama keluarga mengira Herman dibawa ke Polsek Utara di Jalan Soekarno-Hatta. Adik Herman, Dini dan seorang adiknya lagi, pun datang ke kantor Polsek. Tapi Herman tidak ada. Dari polsek mereka diberitahu Herman dibawa ke Polresta di Jalan Jenderal Sudirman,” tutur Fathul.

Di Polres, Dini ditemui seorang petugas yang mengiyakan keberadaan Herman. Tapi saat itu dia belum boleh ditemui dengan alasan sedang diperiksa hal pencurian 2 buah telepon genggam. Dini hanya menitipkan baju untuk Herman seraya berpesan agar kakaknya diperlakukan baik-baik. Petugas itu mengiyakan.

“Besoknya, 3 Desember 2020, ada yang telepon Dini, mengabarkan Herman sudah meninggal. Dini diminta ke Polresta,” lanjut Fathul.

Di Polresta sudah ada istri Herman dan saudaranya yang lain. Polisi memberitahu bahwa jenazah Herman ada di rumah sakit. Sebelumnya setelah makan, Herman buang air dan muntah-muntah hingga bolak-balik ke kamar kecil.

Polisi pun segera membawanya ke RS Bhayangkara, lebih kurang 2 kilometer selatan Polresta, juga di Jalan Jenderal Sudirman. Herman meninggal di rumah sakit tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com