Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Musim Kemarau, 500 Sumur Bor Dibangun untuk Antisipasi Karhutla

Kompas.com - 08/02/2021, 08:04 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 500 sumur bor akan dibangun di sejumlah tempat rawan kekeringan di wilayah Sumatera Selatan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan ketika memasuki musim kemarau tahun ini.

Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Sumatera Selatan Dharna Dahlan mengatakan, pembangunan sumur bor akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kondisi curah hujan yang masih tinggi akan mempermudah mereka untuk membangun sumur bor.

"Kalau dibangun saat kemarau justru menyulitkan, karena lahan terbakar duluan. Tapi kalau sekarang malah lebih baik, mungkin dalam waktu dekat akan sudah dibangun 500 sumur bor," kata Dharna, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Sepanjang Tahun 2020, Polri Tetapkan 129 Orang dan 2 Korporasi sebagai Tersangka Karhutla

Penggunaan sumur bor itu nantinya dapat membasahi lahan gambut yang mudah terbakar.

"Lahan gambut itu, kalau tidak hujan sepekan ia akan mengering. Ini yang sangat rawan ketika masuki musim kemarau, sehingga sumur bor sangat bermanfaat digunakan untuk membasahi lahan yang ada," ujarnya.

Selain membangun sumur bor, tim TRGD Sumsel pun melakukan upaya lain untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Seperti revegetasi di lokasi lahan gambut dengan menanam tumbuhan di areal sekitar.

"Tahun 2021 targetnya 50 hektare untuk revegetasi, nanti tanaman di gambut bisa dikelola masyarakat sehingga bisa bersama-sama bisa menjaga gambut," jelasnya.

Baca juga: Cegah Karhutla, BNPB Edukasi Masyarakat akan Pentingnya Olah Lahan Gambut Tanpa Pembakaran

Kesadaran dari masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan pun sangat dibutuhkan. Sehingga beberapa program dari TRGD melibatkan masyarakat agar berefek pada kesadaran untuk menjaga lahan gambut. 

"Gambut dapat menjadi wadah budidaya ikan dan kerbau rawa yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat. Ini yang ingin kita tanamkan kepada masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com