Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2021, 07:10 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kisah pilu dialami Aqila Fitriani, bayi berusia 20 bulan di Desa Meunasah Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara.

Pasalnya, ia mengalami gizi buruk dan penyakit penyerta.

Ibu Aqila, Delina (30) mengaku pasrah dengan kondisi yang dialami anaknya tersebut.

Sebab, suaminya yang berprofesi sebagai sopir di sebuah perusahaan itu hanya memiliki gaji pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sedangkan untuk pengobatan anak keempatnya tersebut butuh biaya obat yang tak murah. Karena untuk menebus obat sekali pakai membutuhkan biaya sebesar Rp 1,8 juta.

“Saya pasrah dan sekuat tenaga semampu saya mengobatinya. Semoga Allah memberikan jalan terbaik,” terangnya, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Pilunya Nasib Bayi 20 Bulan di Aceh Utara, Makan dan Minum Harus Pakai Selang...

Makan dan minum harus pakai selang

Dikatakan Delina, akibat penyakit tersebut membuat anaknya itu tak bisa makan melalui mulut.

Pasalnya, rahang sang bayi tidak berfungsi secara baik. Oleh karena itu, harus dipasang selang melalui saluran hidung. Selang makanan itu juga harus diganti per 10 hari ke dokter.

Untuk membantu kesembuhan buah hatinya itu, lanjut dia, sudah pernah dibawa ke dokter. Bahkan, sampai ke RSU Zainal Abidin.

Saat itu, dirinya diberikan pilihan oleh dokter untuk dilakukan rawat inap atau rawat jalan.

Namun, karena keterbatasan biaya dan harus merawat ketiga anak lainnya, ia dan suami memilih untuk melakukan rawat jalan.

“Saat itu dokter menyebutkan beberapa penyakit sekaligus ada di tubuh anak saya, mulai dari infeksi saluran kencing, cairan dalam otak, lumpuh saraf, rahang tidak berfungsi serta gizi buruk,” kata Delina pilu.

Baca juga: Kisah Pilu Lela, Tinggal di Gubuk Reyot 3x2 Meter Tanpa Listrik Bersama 4 Anaknya

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Tanah Luas, Azmi saat dikonfirmasi mengatakan, kondisi bayi Aqila memang diketahui sangat memprihatinkan.

“Pasien itu sudah kami rujuk ke rumah sakit. Di sana alat lebih lengkap,” katanya.

Setelah mengetahui bayi tersebut dilakukan rawat jalan, pihaknya juga rutin melakukan monitoring kondisi kesehatannya.

Penulis : Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor : Aprillia Ika

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com