KOMPAS.com - Kursi roda itu akhirnya mendarat di rumah Suparman (43) dan Asrumi (38), warga Desa Maguan, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Sudah lama mereka mengidam-idamkan kursi roda untuk sang buah hati.
Anak kedua mereka, Hayu Lumampah (12), mengalami kelumpuhan sejak lahir sehingga sang ibu harus menggendongnya jika ingin berpindah tempat.
Kini, mereka mendapat bantuan sebuah kursi roda untuk memudahkan mengurus Hayu.
Pasangan suami istri itu pun berkaca-kaca, menahan tangis haru.
Baca juga: Kapolres Nganjuk Menangis Saat Kunjungi Bocah 12 Tahun Lumpuh Sejak Lahir: Saya Ingat Anak
Bidan Desa Maguan, Yulistiana mengatakan, Hayu diduga menderita kelainan mikrosefali sejak lahir.
Ukuran lingkar kepalanya kecil karena otak tidak berkembang saat di dalam rahim.
“Jadi pengecilan otak. Kan otomatis untuk perkembangannya akan terggangu,” jelas Yulistiana.
Menurutnya, akan sulit untuk menyembuhkan kelainan itu ketika usianya sudah 12 tahun.
“Kalau secara medis itu kemungkinan sudah agak terlambat. Dari awal sebenarnya waktu masih usia sekitar dua tahun itu kita terapikan, Insya Allah kalau rutin otomatis bisa ada perubahan. Cuma kan ibunya juga ada kendala biaya,” paparnya.