Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Bali Tewas Tertusuk Keris saat Menari Rangda dalam Ritual Napak Pertiwi

Kompas.com - 06/02/2021, 14:47 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Khairina

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemuda berinisial GNEP (16) tewas setelah tertusuk keris saat menari tarian rangda, Kamis (4/2/2021) dini hari.

Saat itu, korban sedang mengikuti ritual Napak Pertiwi, di sebuah rumah Jalan Sutomo, Banjar Blong Gede, Pemecutan Kaja, Denpasar.

Kepala Polresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dari keluarga korban.

Baca juga: Perahu Pecah Terhantam Ombak, 1 Nelayan Tewas di Perairan Selatan Pulau Nusakambangan

Meski demikian pihaknya masih mengkaji apakah ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut.

Sebab, peristiwa tersebut terjadi dalam rangkaian upacara adat.

"Itu masih kita dalami, laporan tak ada dari korban. Kami polisi terap mendalami apakah ada unsur kesengajaan kita kan di Bali ada adat istiadat, kita lakukan pendalaman," kata dia di Mapolresta Denpasar, Sabtu (6/2/2021).

Menurutnya, meski keluarga korban belum melapor, tapi polisi melakukan pendalaman karena ada yang meninggal dalam peristiwa tersebut.

"Kita akan koordinasi dengan pihak keluarga korban. Masih didalami, saksi diambil keterangan untuk bagaimana kronologis peristiwanya. Ini dalam rangkaian adat Napak Pertiwi," katanya.

Sementara itu, Kelian Dinas (kepala) Banjar Blong Gede, I Made Rispong Artha Sudanegara mengatakan, peristiwa naas ini terjadi saat rangkaian ritual Napak Pertiwi.

Ritual itu diikuti sekitar 30 orang.

"Pesertanya itu sekitar 30 orang, ritualnya namanya Napak Pertiwi," katanya ditemui di Bale Banjar Blong Gede, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Perempuan di Denpasar, Dipukul dengan Tabung Gas, Dipicu Utang Rp 500.000

Saat gelaran berlangsung, korban mengenakan pakaian rangda diduga mengalami kerauhan atau kesurupan.

Nah saat itu lah, peserta lainnya yang memegang keris menusuk tubuh korban.

Namun, tiba-tiba korban tersungkur dan dilarikan ke RSUD Wangaya, Denpasar.

Naas, nyawa korban tak tertolong.

"Karena gamelan riuh biasa bunyinya pas kena (tertusuk-red) dianggap tidak apa-apa. Namun korban kemudian tersungkur, lalu saat ditolong oleh tukang gamel dan diperiksa ternyata ada darahnya,"kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com