Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Stasiun Yogyakarta, Salah Satu Stasiun Tertua di Indonesia

Kompas.com - 06/02/2021, 13:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tak jauh dari kawasan wisata Malioboro, berdiri megah Stasiun Yogyakarta atau yang dikenal juga dengan Stasiun Tugu.

Stasiun yang dioperasikan sejak 2 Mei 1887 ini merupakan salah satu tempat pemberhentian kereta tertua di Indonesia.

Di masa dulu, jalur kereta api di Kota Yogyakarta dibangun untuk kebutuhan pengangkutan hasil bumi dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya yang menghubungkan kota Yogyakarta-Solo-Semarang.

Stasiun ini mulai melayani kereta penumpang pada tahun 1905.

Jika memasuki Stasiun Yogyakarta dari arah depan, calon penumpang akan disambut oleh bangunan berasitektur Indische Empire yang banyak dipakai di akhir abad ke-19.

Baca juga: KRL Yogyakarta-Solo Beroperasi Penuh 10 Februari 2021

Gaya arsitektur itu dipakai juga pada era kolonial modern pada awal abad ke-20 di Hindia Belanda.

Nafas arsitektur modern juga terlihat dari ornamen bergaya Art Deco, yang menampilkan komposisi garis-garis vertikal dan horizontal.

Terdapat juga lubang-lubang dinding roster yang berguna untuk cross ventilation sebagai pemberi karakter bangunan.

Dilansir dari heritage.kai.id, yang unik dari Stasiun Yogyakarta adalah letak bangunan stasiun diapit oleh peron dan jalur kereta api.

“Komposisi itu disebut stasiun dua sisi, yaitu komposisi yang biasanya digunakan pada stasiun antara yang cukup besar,” tulis website tersebut.

Bagian depan bangunan Stasiun Yogyakarta sekaligus pintu masuk utama, menghadap ke sisi timur atau Jalan Mangkubumi.

Baca juga: KRL Yogya-Solo Segera Beroperasi, Begini Nasib KA Prameks

Jalan itu termasuk dalam Garis Imajiner Yogyakarta atau Sumbu Filosofis Yogyakarta, yang menghubungkan Gunung Merapi di sisi utara dengan Pantai Parangtritis/Parangkusumo di sebelah selatan dengan melewati Keraton Yogyakarta.

Di era ini, Stasiun Yogyakarta menjadi salah satu stasiun besar di Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Stasiun ini terdiri dari enam jalur kereta yang melayani kereta kelas bisnis dan eksekutif dengan berbagai kota tujuan di Pulau Jawa.

Namun sayangnya, jalur ke Kota Semarang via Magelang justru sudah tidak beroperasi.

Saat ini, Stasiun Yogyakarta telah ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Menteri No PM.25/PW.007/MKP/2007; SK Menbudpar No:PM. 57/PW.007/MKP/2010; Perda DIY No 188 Tahun 2014; SK Menteri Nomor 210/M/2015.

Baca juga: Warga Solo dan Penglaju Antusias Sambut Uji Coba KRL Solo-Yogya

Sumber: heritage.kai.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com