SALATIGA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Pagi di Kota Salatiga, Jawa Tengah, menyatakan akan mematuhi imbauan Satgas Penanganan Covid-19 untuk tidak berjualan selama dua hari pada 6 dan 7 Februari 2021.
Penutupan selama dua hari tersebut untuk mengikuti program Jateng Di Rumah Saja yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Salatiga Reny Mulyaningsih mengatakan, pedagang memberi bermacam respons terhadap rencana tersebut.
"Tapi mayoritas bisa memahami. Pedagang lebih mengedepankan tujuan dari pelaksanaan program ini, yakni mengendalikan Covid-19," jelasnya, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Batang: Rakyat Butuh Makan...
Reny menegaskan, anggota paguyuban akan patuh untuk libur selama dua hari sesuai imbauan pemerintah.
"Pedagang selama ini juga telah patuh melaksanakan protokol kesehatan, tapi kami siap patuh," paparnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji mengatakan ada 14 pasar yang ditutup selama Jateng Di Rumah Saja.
"Kita telah melakukan sosialisasi kepada pedagang. Nanti toko dan pusat perbelanjaan juga tutup," terangnya.
Baca juga: Pasar di Banyumas Tetap Buka Saat Jateng di Rumah Saja, Epidemiolog: Tidak Konsisten
Aji juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian bahan pokok besar-besaran.
"Tapi nanti kami tetap melakukan pengawasan sebelum ada penutupan pasar. Terutama di pasar besar seperti Pasar Pagi, Pasar Blauran, dan Pasar Raya agar tidak ada penimbunan," jelasnya.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan penutupan pasae tersebut untuk menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah.
"Harapannya setelah ini penyebaran Covid-19 bisa turun dan kehidupan kembali berjalan normal sesuai protokol kesehatan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.