Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Banten Sarankan Pemprov Fokus Pencegahan Selain Penyediaan Fasilitas Covid-19

Kompas.com - 04/02/2021, 11:55 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Banten dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Tangerang Raya sudah mulai berjalan.

Namun, peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Banten masih bertambah setiap harinya.

"Menurut kami (IDI) masih dalam proses. Kalau melihat angka dan data yang ada, masih terjadi peningkatan. Artinya memberikan petunjuk masih ada hal yang belum berjalan dengan baik," kata Ketua IDI Banten Budi Sehendar kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Hampir Setahun Pandemi, 12 Dokter di Banten Gugur akibat Covid-19

Meski begitu, Budi menuturkan bahwa upaya penanggulangan sudah berjalan ke arah yang lebih baik.

"Mungkin ada pengaruh, tapi kami melihat data. Bukan tidak efektif, tapi kami melihat masih ada peningkatan," ujar Budi.

Baca juga: Seorang Tenaga Kesehatan di Garut Sempat Pingsan hingga Dirawat Usai Vaksinasi

Untuk itu, Budi menyarankan kepada Pemprov Banten agar lebih mengedepankan upaya pencegahan dibandingkan dengan penambahan fasilitas kesehatan.

Menurut Budi, idealnya penanganan dan pencegahan berjalan selaras dan harmoni, sehingga penanggulangan Covid-19 akan lebih efektif.

"Karena kalau hanya berpikir dalam penanganan, seberapa pun tempat tidur ditambah, apabila penanganan (pencegahannya) kurang, akan bertambah terus," ucap dia.

Baca juga: Sariawan Disebut Gejala Baru Covid-19, Begini Penjelasan Ahli

Sedangkan, kekuatan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan tidak sebanding dengan pasien yang dirawat saat ini.

Budi pun berharap Perda Covid-19 di Banten akan memberikan harapan mengurangi, bahkan mengakhiri pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama hampir setahun.

"Kami menilai positif adanya Perda. Tapi sekarang itu implementasi yang termaktub dalam Perdanya itu dapat diimplementasikan secara efektif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com