Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Sebatang Kara yang Mencopet Rp 100.000 dan Diarak di Pasar Mengaku Dagangan Sepi

Kompas.com - 04/02/2021, 11:27 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com- Kapolres Banjarnegera, Ajun Komisaris Besar Fahmi Arifrianto memberikan bantuan kepada RN (50), nenek yang diarak warga karena tertangkap mencopet di Pasar Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (30/1/2021) lalu.

Bantuan berupa sembako dan uang tersebut diantarkan langsung ke rumah RN di Dusun Margasari, Desa Warureja, Kecamatan Sidareja, Cilacap, Selasa (2/1/2021).

“Kami datang ke rumah nenek RN untuk melihat kondisinya. Ternyata nenek RN ini ekonominya kurang untuk sekedar cari makan. Kami berikan bantuan sosial dan tali asih,” kata Fahmi dalam rilis tertulis, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Nenek Sebatang Kara Mencopet Rp 100.000 untuk Makan, Tertangkap dan Diarak Warga

Menurut Fahmi, dalam penyelesaian perkara, penegak hukum harus tahu setiap latar belakang yang terjadi. Pendekatan restorative justice menjadi langkah penyelesaian yang seharusnya ditempuh agar semua pihak dapat belajar.

“Peristiwa ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi kita, masyarakat harus saling membantu, rasa empati kepada tetangga yang kekurangan dengan memberikan sedekah atau bantuan,” ujarnya.

Saat ditanya wartawan, RN mengaku neket mencopet karena terhimpit masalah ekonomi. RN tinggal seorang diri di rumah. Suami dan anaknya telah lama merantau ke Jakarta.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, RN biasanya berjualan makanan. Namun saat pandemi, dagangannya sepi. Bahkan untuk sekedar balik modal saja, kata RN, sulitnya minta ampun.

“Saya di rumah sendiri. Untuk makan sehari-hari biasanya dagang makanan, tapi kan karena lagi sepi, saya melakukan seperti itu (mencopet, red) jauh-jauh dari sana (Sidareja, red) memang butuh,” ungkapnya.

Baca juga: Ditetapkan Tersangka, 19 Terduga Teroris di Makassar Diterbangkan ke Jakarta

Seperti diberitakan, seorang wanita lanjut usia diduga melakukan aksi pencopetan di Pasar Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah. Aksi sang nenek berhasil digagalkan oleh sejumlah pedagang dan pengunjung pasar.

Dalam video yang diterima Kompas.com, sang nenek tampak pasrah saat seorang pria dewasa mencengkeram tengkuknya.

Pria tersebut menginterogasi nenek dengan kata-kata kasar. Beberapa kali kepala nenek juga tersentak karena kain hijabnya dijambak oleh warga.

Bahkan dari video berdurasi 19 detik tersebut, ada seseorang yang berteriak “Pateni bae (bunuh saja)" kepada sang nenek.

Massa yang semakin gemas lantas mengarak sang nenek menuju polsek setempat.

Malam harinya, pukul 21.00 WIB, polisi akhirnya dapat menghadirkan korban dan para saksi. Saat disidang, RN pun mengaku bahwa dirinya memang berusaha mencopet.

Dengan berlinang air mata, nenek ini berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," kata Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com