Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulsel Tegaskan Pulau Lantigiang Selayar Tak Diperjualbelikan

Kompas.com - 03/02/2021, 20:41 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meninjau Pulau Lantigiang usai menerima laporan pulau yang berada di Kepulauan Selayar ini diperjualbelikan.

Nurdin Abdullah didampingi Bupati Selayar Muhammad Basli Ali meninjau Pulau Lantigiang menggunakan helikopter.

"Tidak akan mungkin untuk dibeli oleh siapa pun, karena sudah menjadi kawasan nasional,” tegas Nurdin Abdullah, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Bupati Selayar Ungkap Pulau Lantigiang Dijual sejak Tahun 2019

Dikatakan Nurdin Abdullah, pulau seluas 7,3 hektar ini secara administrasi berada di wilayah Desa Jinato.

"Insya Allah (Pulau Lantigiang) tidak akan mungkin bisa diperjualbelikan. Pulau ini adalah kawasan strategis yang tentu kita lindungi," katanya.

Dia mengungkapkan, Bupati Selayar Basli Ali telah mengambil langkah dan kasus jual beli Pulau Lantigiang tengah ditangani kepolisian.

"Pulaunya sendiri tidak jadi dijual, karena memang baru panjar Rp 10 juta. Dan tidak akan mungkin ada aparatur pemerintah yang bisa membuat transaksi itu. Makanya, saya datang untuk memastikan," jelasnya.

Baca juga: Pulau Lantigiang Selayar Dijual Rp 900 Juta, Bupati: Saya Heran

Selain mengunjungi Pulau Lantigiang, Nurdin Abdullah mengunjungi Pulau Kayuadi untuk infrastruktur pendukung pariwisata.

"Kami mengunjungi Kayuadi untuk melihat rencana pembangunan airport karena memang terdapat cincin karang (atol) terbesar ketiga dunia, itu ada di Taka Bonerate. Itu akses menuju ke Taman Nasional. Ini luar biasa taman nasional kita. Saya berharap pembangunan airport yang sudah dilakukan sebelumnya, itu akan dilanjutkan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com