PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sampah di rumah-rumah warga di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mulai menumpuk imbas dihentikannya operasional puluhan armada pengangkut oleh pemkot.
Warga mulai resah dan khawatir semakin banyak yang akan membuang sampah di pinggir jalan.
Sebab hingga saat ini sebagian besar komplek perumahan tidak memiliki tempat pembuangan sementara (TPS).
"Sudah dua hari ini tidak ada yang mengangkut. Juga belum ada petunjuk mau dibawa kemana," kata Esa, warga Pinang Mas 2 Pangkalpinang kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: Akibat Pandemi, 40 Truk Pengangkut Sampah di Pangkalpinang Berhenti Beroperasi
Dia menuturkan, mobil pickup yang dikabarkan menggantikan operasional motor roda tiga belum terlihat memasuki komplek.
Sehingga tiga kantong sampah yang ditumpuk di tong sampah di samping rumah belum ada yang mengambil.
Tumpukan sampah tersebut mulai dikerubungi lalat dan mengeluarkan aroma tak sedap.
"Selama ini rutin dijemput motor roda tiga. Kami warga komplek juga bayar iuran bulanan Rp 25.000. Tapi tiba-tiba layanan ini dihentikan," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan Andru Pramusilo, warga komplek Graha Arta Kampak.
Andru mengaku kaget karena tiba-tiba dapat informasi kendaraan pengangkut sampah yang biasanya masuk komplek tak lagi beroperasi.
"Kami warga perumahan Graha Artha kaget juga. Selama ini warga membayar retribusi sama pengangkut sampah. Kami berharap ada solusinya dari pihak pemerintah, baik dari dinas kebersihan atau dari pihak kelurahan bisa membantu warga," ujar Andru.