Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Tak Efektif, Ahli Epidemiologi: Perlu Tindakan Tegas untuk Disiplinkan Masyarakat

Kompas.com - 02/02/2021, 09:09 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

 

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah diminta bertindak lebih tegas untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

Pasalnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih belum efektif untuk menekan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia.

Ahli Epidemiologi Lapangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr Yudhi Wibowo mengatakan, jika dengan pendekatan persuasif sudah dirasa cukup, maka saatnya diterapkan pendekatan hukum.

"Kadang diperlukan tindakan tegas untuk mendisplinkan masyarakat," kata Yudhi melalui keterangan tertulis yang dikutip, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Cegah Kerumunan, Ganjar Usulkan Gerakan Jateng di Rumah Saja Selama 2 Hari

Implementasi dan peneggakkan aturan PPKM di berbagai daerah, kata Yudhi, belum sepenuhnya dilaksanakan secara konsisten dan tegas.

Padahal disiplin terhadap protokol kesehatan, menurut Yudhi, menjadi sangat penting mengingat sudah terjadi penularan lokal.

Yudhi memaparkan, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sejak diterapkan PPKM tercatat fluktuatif dan cenderung meningkat dengan rata-rata hampir di atas 10.000 kasus per hari.

Demikian juga dengan positivity rate yang cenderung meningkat di atas 15 persen.

Baca juga: PPKM Dinilai Jokowi Belum Efektif, Ganjar Usul Diterapkan Serentak di Kabupaten/Kota se-Jawa Bali

Selain itu, tren mobilitas penduduk Indonesia sejak diterapkan PPKM tercatat fluktuatif dan cenderung menurun di bawah baseline data, yaitu driving -21 persen dan walking -39 persen per tanggal 28 Januari 2021.

Namun jika diperhatikan saat weekend (akhir pekan), terlihat pergerakan penduduk meningkat kembali mencapai di atas baseline data sekitar +6 persen sampai dengan +10 persen

"Upaya pencegahan dan penanggulangan covid-19 sebaiknya sudah tidak ada lagi tawar-menawar, harus diimplementasikan secara serius, ekstensif dan agresif," tegas Yudhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com