Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bogor Peringkat 1 Tingkat Kematian akibat Covid-19, Bupati Bogor: Kaget Juga Saya...

Kompas.com - 01/02/2021, 16:49 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin terkejut mengetahui perbedaan data angka kematian akibat Covid-19 di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hal itu ia katakan setelah Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) merilis Kabupaten Bogor peringkat pertama atau paling tinggi kasus kematian Covid-19.

Berdasarkan data yang ditampilkan di situs web resmi https://pikobar.jabarprov.go.id/ terlihat jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 5.885 kasus.

Sementara untuk angka pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 304 orang.

Baca juga: Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor Meninggal akibat Covid-19

Beda data

Jumlah tersebut justru berbanding terbalik dengan data yang dimiliki Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor.

Hingga data diperbarui Minggu (31/1/2021) kemarin, jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor terangkum sebanyak 7.862 kasus, dengan total kematian akibat Covid-19 hanya tercatat 81 kasus.

"Ya makanya kaget juga kita, kaget juga saya (ada selisih di Pikobar)," kata Ade saat ditemui di kantor Sekda, Cibinong, Senin (1/2/2021).

Karena itu, lanjut Ade, sebelum dirinya memberikan penjelasan lebih lanjut perihal perbedaan data dengan provinsi itu. Tentunya, ia mengaku akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan tim Satgas Covid-19.

"Jadi besok akan kita rapatkan untuk mengungkap itu," ujar dia.

Baca juga: Syuting Sinetron Ikatan Cinta Timbulkan Kerumunan, Bupati Bogor: Kalau Melanggar, Harus Dibubarkan

Dugaan selisih data

Ade yang juga sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menduga bahwa data yang diperoleh Pikobar tersebut kemungkinan didukung atau laporan langsung dari keluarga dan tetangga di lingkungan masyarakat.

Di mana dalam hal ini, imbuh dia, ada orang sekitarnya yang terkonfirmasi positif hingga meninggal dunia.

Akibatnya, terdapat perbedaan antar kedua data milik Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Karena kalau Pikobar kan mungkin masuk dari laporan masyarakat langsung bahwa tetangganya meninggal dan lain-lain, berbagai kemungkinan ada, makanya besok kita rapatkan kaitan itu," jelas Ade seraya pergi memasuki mobil pribadinya.

Baca juga: Bupati Bogor: Pak Wabup Bukan Gagal Divaksin, hanya Ditunda, Warga Jangan Takut...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com