Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah ABK yang Meninggal di Kapal Ikan Taiwan Akhirnya Dibawa Pulang dan Dimakamkan di Gunungkidul

Kompas.com - 01/02/2021, 07:07 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) Sunakip Setiawan (21) akhirnya bisa dipulangkan ke rumah duka di Padukuhan Temuireng 2, Kalurahan Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta Minggu (31/1/2021).

Jenazah langsung dimakamkan sekitar 1 kilometer dari rumah duka.

"Iya tadi malam sudah sampai rumah duka," kata salah satu kerabat Sunakip, Danang Wahyudiantoro, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (21/1/2021).

Baca juga: Jalan Panjang Pemulangan Jenazah ABK Asal Gunungkidul yang Meninggal di Kapal Ikan Taiwan

Dijelaskannya, jenazah Sunakip tiba di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (30/1/2021) pada pukul 13.00 WIB.

Setelah melalui proses administrasi, jenazah bisa keluar bandara untuk dibawa ke rumah duka pada pukul 15.30 WIB.

Pihak keluarga menggunakan armada ambulans. Setelah sampai rumah duka, jenazah lalu dibawa masuk untuk dishalatkan dan langsung dimakamkan.

"Semalam setelah dishalatkan langsung dimakamkan," kata Danang.

Sunakip sendiri diketahui meninggal dunia dalam pelayaran di Taiwan pada Senin (4/1/2021) lalu.

Anak pasangan Bani dan Wagiyah ini merupakan putra kedua dari tiga. Korban berangkat bersama dua orang lainnya Udiantoro dan Edi Susanto, yang juga masih bertetangga. Mereka bekerja di Kapal penangkap ikan di Taiwan.

"Adik saya, (Udiantoro) dan Edi juga ikut pulang, tetapi masih karantina di Jakarta. Infonya karantina dulu 6 hari, 5 malam," ucap dia.

Baca juga: Sebelum Meninggal di Kapal Ikan Taiwan, Pekerja Asal Gunungkidul Sempat Kirim Uang untuk Perbaiki Rumah

Sebelumnya, Bani di rumahnya Kamis (7/1/2021),  mengaku sudah iklas kematian Sunakip, dan yang terpenting jenazahnya bisa dikebumikan di kampungnya.

Bani bercerita jika anaknya merupakan lulusan SMK N 1 Tanjungsari yang merupakan SMK untuk pelayaran. Sejak kecil, memang Sunakip ingin bekerja di luar negeri termasuk pelayaran.

Pada tahun 2019, Sunakip mendaftarkan diri berangkat ke Taiwan bersama dua orang teman dan juga masih kerabatnya  Keduanya adalah Udiantoro dan Edi Susanto.

Telepon terakhir diterimanya dua bulan yang lalu, Sunakip bercerita tentang kesehatannya dan kondisi di sana. Waktu itu yang menerima telepon Wagiyah.

"Gajine lancar, tapi menerima 6 bulan sekali, tetapi di sana diperlakukan baik," ucap Bani.

Selain menelepon tentang kondisinya, Sunakip juga mengatakan sudah mengirimkan uang kepada keluarganya untuk memperbaiki rumah bagian belakang.

Bani pun bergegas untuk memotong beberapa pohon jati miliknya untuk mendukung keinginan anak. Namun belum sempat diwujudkan, Sunakip sudah meninggal dunia.

"Saya sudah ikhlas, yang terpenting bisa dibawa pulang," ucap Bani diamini Wagiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com