Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Epidemiologi Unsoed: PPKM Kebijakan Nanggung

Kompas.com - 29/01/2021, 09:18 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinilai belum membuahkan hasil yang siginifikan untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Kebijakan PPKM ini kebijakan nanggung. Jadi hasilnya tidak signifikan," kata Ahli Epidemiologi Lapangan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr Yudhi Wibowo saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).

"PPKM esensinya membatasi mobilitas dan kerumunan, namun beberapa hal tidak diimplementasikan secara konsisten dan tegas," sambung Yudhi.

Baca juga: Pengamat Sebut PPKM Tak Mampu Tekan Penularan Covid-19

Yudhi mencontohkan, kebijakan dine in di rumah makan sebanyak 25 persen, namun kenyataan di lapangan tidak sepenuhnya ditaati.

"Tempat wisata (out door) malah dibuka? Jam buka mal malah diperpanjang sampai pukul 20.00 WIB. Pasar dan lain-lain, apakah dicek terkait kedisiplinan terhadap protokol kesehatan? Hari Senin kemarin macet di beberapa titik pasar," ujar Yudhi.

Menurut Yudhi, tim Task Force yang telah dibentuk semestinya turun ke lapangan untuk melakukan penertiban.

"Di tataran implementasi PPKM tidak dilaksanakan dengan konsisten dan tegas. Harusnya Task Force ini turun ke lapangan melakukan penertiban," kata Yudhi.

Lebih lanjut Tim Ahli Satgas Covid-19 Banyumas ini memaparkan, selama dua pekan PPKM jilid pertama, jumlah kasus dan positivity rate cenderung meningkat.

Baca juga: PPKM Belum Berhasil, Setiap Hari RS UI Dapat 30 Rujukan Pasien Covid-19

Pada pekan pertama PPKM di Banyumas, kasus Covid-19 tercatat sebanyak 383 kasus. Kemudian pada pekan kedua meningkat menjadi 406 kasus.

"Jumlah kasus sangat dipengaruhi jumlah testing dan tracing, jumlah testing itu jumlah orang yang diperiksa, bukan jumlah swab. Rasio kasus lacak turun menjadi 1:3,3, rasionya seharusnya 1:10-30 orang yang diperiksa," ujar Yudhi.

Demikian juga dengan angka positivity rate, di mana pada pekan pertama PPKM berada di angka 29,6 persen. Sedangkan pada pekan kedua meningkat menjadi 30,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com