Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 1.500 Nakes Kota Serang Divaksin, Tidak Ada Keluhan Pascavaksinasi ke KIPI

Kompas.com - 27/01/2021, 15:37 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang Muhammad Ikbal mencatat, baru 36 persen tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin Sinovac tahap pertama.

"Dari 3.500 tenaga kesehatan baru 36 persen sudah di vaksin atau sekitar 1.500 orang," kata Ikbal kepada wartawan. Rabu (27/1/2021).

Dijelaskan Ikbal, belum seluruh tenaga kesehatan divaksin dikarenakan jadwal penyuntikan sudah diatur oleh Kemenkes melalui aplikasi dan pesan singkat.

"Tapi sekarang sudah ada kelonggaran, kalau sudah masuk database NIK KTP dimasukkan, muncul namanya langsung divaksin," ujar Ikbal.

Baca juga: Polisi dan KIPI Tegaskan Dokter JF Meninggal Bukan karena Divaksin Covid-19

Meski begitu, Pemkot Serang menargetkan tenaga kesehatan seluruhnya sudah divaksin pada bulan Februari.

Pada tahap pertama, Pemkot Serang menerima 3.380 vial yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

Vaksin-vaksin itu telah disebar ke 16 puskesmas, 8 rumah sakit, dan 8 klinik.

Baca juga: Kota Serang Jadi Zona Merah Pertama Kalinya, Pemkot Batasi Kegiatan Masyarakat

Tidak ada gejala pascadisuntik vaksin

Ikbal memastikan dari 1.500 tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin Sinovac buatan China itu tidak ada yang mengalami gejala.

"Berdasarkan laporan ke saya, tidak ada KIPI (Kejadian Ikutan PascaImunisasi)," tegas Ikbal.

Dirinya yang sudah disuntik menceritakan pengalamannya pascadisuntik hanya mengalami kantuk.

"Ada rasa khawatir saja. Nah, saya ingin buktikan tidak ada apa-apa. Makanya saya suntik duluan," tandas Ikbal.

Baca juga: Setahun Pandemi, Ini Penyebab Kota Serang Jadi Zona Merah untuk Pertama Kalinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com