Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 50.000 untuk Beli Stempel, 3 Pria di Kalteng Buat Surat Rapid Tes Palsu, Ini Faktanya

Kompas.com - 26/01/2021, 09:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga pria di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diamankan polisi karena diduga palsukan surat rapid tes untuk syarat terbang ke Surabaya. Mereka adalah MM, MAK, dan SY.

Kepada polisi, mereka mengaku membuat surat palsu dengan model Rp 50.000 untuk membuat stempel dan bantalan stempel.

Sedangkan laptop dan printer untuk mencetak surat adalah milik salah satu dari mereka.

Kasus tersebut terungkap saat MM dan istrinya akan terbang ke Surabaya dari Bandara Haji Asan Sampit pada Minggu (24/1/2021).

Baca juga: Pemalsu Surat Hasil Rapid Test di Kalteng Ditangkap Saat Hendak Terbang ke Surabaya

Saat itu petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Sampit dan petugas keamanan curiga dengan dua penumpang yang menggunakan surat pemeriksaan cepat yang tak lazim.

Pada lembaran pertama surat tersebut bertuliskan hasil pemeriksaa antigen. Namun di lampiran bertulisakan pemeriksaan antibodi.

Petugas kemudian konfirmasi ke klinik yang namanya dicatut dalam surat tersebut. Ternyata nama dalam nomor registrasi klinik tersebut berbeda dengan surat yang dibawa pasangan suami istri itu.

Baca juga: 1 Pemalsu Surat Hasil Tes Covid-19 Ditangkap di Depok, Totalnya 16 Tersangka

"Modus mereka ini membuat surat hasil rapid test palsu, setelah kami konfirmasi ke klinik tersebut ternyata ada perbedaan. Akhirnya ketiga tersangka ini kami amankan dan diproses hukum," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin di Sampit, Senin (25/1/2021) malam, dilansir Antara.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke polisi dan dua penumpangan pasangan suami istri dimintai keterangan oleh petugas kepolisian.

Polisi kemudian mengamankan MM karena terlibat pembuatan surat rapid test palsu. Sementara sang istri terbukti tidak mengetahui tindakan sang suami.

Polisi pun mengembangkan kasus tersebut dan mengamankan dua pria lainnya yakni MAK dan SY.

Baca juga: 4 Fakta Penangkapan Komplotan Pemalsu Surat Tes Covid-19

Pernah gunakan surat palsu saat ke Surabaya

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin didampingi Wakapolres Kompol Abdul Aziz Septiadi dan Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan menunjukkan tiga tersangka pemalsuan surat hasil tes cepat deteksi Covid-19, di Sampit Senin (25/1/2021). ANTARA/NORJANI Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin didampingi Wakapolres Kompol Abdul Aziz Septiadi dan Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan menunjukkan tiga tersangka pemalsuan surat hasil tes cepat deteksi Covid-19, di Sampit Senin (25/1/2021).
Kepada polisi, MM, MAK, dan SY mengaku membuat urat rapid tes palsu bersama-sama.

Mereka berbagi peran seperti mengedit hasil pemindaian, membuat surat palsu, serta meniru tanda tangan pihak klinik.

Bahkan MM dan MK pernah menggunakan surat palsu serupa saat ke Surabaya dan lolos dari pemeriksaan.

Pengalaman tersebut diulang kembali oleh MM namun aksinya yang kedua terbongkar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com