Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Diperpanjang, Pemkab Wonogiri Tetap Tutup Tempat Wisata dan Larang Hajatan

Kompas.com - 26/01/2021, 05:21 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menegaskan tetap melarang warga menggelar hajatan dan membuka tempat wisata untuk menekan penambahan kasus positif Covid-19 pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid II.

Langkah itu dinilai efektif untuk menekan laju penularan virus corona, ketimbang memberlakukan penyekatan ruas jalan dan pemadaman penerangan jalan umum.

“Maka intervensi yang tetap kami lakukan tetap melarang hajatan, pariwisata ditutup dan ruang publik kami tutup. Karena tinggal ini jurusnya dan ini jurus terakhir untuk menekan jumlah kasus Covid-19,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek kepada Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Seluruh RS Swasta di Wonogiri Wajib Sediakan Ruang Isolasi Perawatan

Menurut Jekek, Wonogiri memiliki kebijakan khusus karena 58 persen warganya berada di perantauan.

Kondisi itu membuat intensitas warga keluar dan masuk tinggi.

“Dari fakta itu kami mencari penyebab tingginya intensitas keluar masuknya perantau ke Wonogiri karena masalah kultural berupa hajatan," sebut Jekek.

Untuk menahan laju intensitas keluar masuk para pemudik, Pemkab Wonogiri mengambil keputusan melarang warga hajatan yang dapat memicu pulangnya para perantau hingga menimbulkan kerumunan

“Budayanya di Wonogiri kalau ada orang punya hajatan maka perantau harus pulang. Dengan budaya itu maka berapa ribu yang pulang dari perantauan,” tutur Jekek.

Baca juga: Heboh Angin Puting Beliung di Wonogiri, Ini Penjelasan BPBD

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, kata Jekek, klaster perjalanan sangat mendominasi penambahan jumlah kasus positif Covid-19 dalam dua bulan terakhir.

Ia mencontohkan saat terjadi penambahan 204 kasus positif baru corona, 107 di antaranya dari klaster perjalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com