PEKANBARU, KOMPAS.com - Selain pengusaha asal Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Haji Permata, anak buahnya bernama Bahar juga tewas tertembak saat berhadapan dengan petugas Bea dan Cukai di Perairan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Bahar tewas setelah sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit, karena tertembak dibagian kepala.
Saat penembakan, Bahar memegang kendali speedboat yang ditumpangi Haji Permata dan sejumlah anak buahnya.
Polda Riau telah mendapat hasil otopsi, dan pemeriksaan sejumlah saksi terkait penembakan terhadap rombongan Haji Permata.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan terdapat sejumlah luka di tubuh Haji Permata dan Bahar.
"Haji Permata tertembak dibagian dada, sedangkan anggotanya, Bahar, yang merupakan tekong atau nakhoda speedboat terluka di bagian kepala. Dia sempat dirawat, namun akhirnya meninggal dunia," ungkap Teddy kepada wartawan, Kamis (21/1/2021).
Dia juga menyebutkan, selain Haji Permata, ada 3 anak buahnya lainnya yang ikut tertembak.
Namun, hanya Permata dan Bahar yang tewas. Sedangkan anak buah lainnya sedang dirawat karena luka tembak di tangan dan kaki.
"Yang tertembak ada empat orang, dua meninggal dunia dan dua terluka," kata Teddy.
Baca juga: Kronologi Versi Bea Cukai soal Pengejaran Kapal Penyelundup yang Tewaskan Haji Permata
Haji Permata tewas pada saat kejadian penembakan dari Bea dan Cukai, Jumat (15/1/2021). Sedangkan Bahar tewas Selasa (19/1/2021) sore.
Sementara dua orang terluka lainnya, yakni Abdul Rachman dan Irwan.
Teddy menyebut, Haji Permata tewas dengan lima tembakan di bagian dada. Sedangkan
"Ada lima proyektil peluru. Ini diketahui setelah jenazah Haji Permata dilakukan otopsi. Sedangkan Bahar, luka tembak di kepala," kata Teddy.