Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Versi Bea Cukai soal Pengejaran Kapal Penyelundup yang Tewaskan Haji Permata

Kompas.com - 21/01/2021, 13:55 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Haji Permata seorang pengusaha asal Batam tewas tertembak saat petugas Bea Cukai menangkap terduga pelaku pembawa rokok ilegal pada Jumat (15/1/2021).

Penembakan terjadi di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau pada Jumat (15/1/2021).

Haji Permata memiliki nama asli Haji Jumhan bin Selo. Dia tercatat sebagai mantan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam.

Keluarga Haji Permata melaporkan kasus penembakan tersebut ke Polda Kepulauan Riau.

Menurut Ketua KKSS Batam Masrur Amin, dari hasil otopsi di RS Bhayangkara terdapat tiga peluru di tubuh Haji Permata. Dua peluru ditemukan di ulu hati dan satu peluru di bagian dada.

Baca juga: 5 Hal di Balik Tertembaknya Haji Permata, Kakanwil Bea Cukai Kepri Didesak Mundur dari Jabatan

Kronologi versi bea cukai

Kedatangan jenazah Haji Permata (TRIBUNBATAM/ARGIANTO)
Kedatangan jenazah Haji Permata (TRIBUNBATAM/ARGIANTO)
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.

Ia mengataakan di hari kejadian, Satgas patroli laut Bea Cukai Wilayah Khusus Kepulauan Riau dan Bea Cukai Tembilahan melakukan pengejaran terhadap kapal penyelundup, Jumat (15/1/2021).

Satgas Patroli Laut Bea Cukai menghentikan laju 4 buah kapal high speed craft (HSC) tanpa nama dan satu buah kapal bermuatan orang banyak yang membawa barang selundupan di perairan Pulau Buluh, Riau.

Petugas membuntuti mereka sejak dari perairan Pulau Medang Lingga.

Baca juga: Sosok Haji Permata Pengusaha Batam yang Tewas Tertembak Saat Petugas Bea Cukai Tangkap Pembawa Rokok Ilegal

Namun, karena mereka menggunakan mesin dengan kapasitas di atas kelaziman, petugas tidak berhasil melakukan pencegatan.

“Sekitar pukul 09.30 WIB, kapal patroli Bea Cukai kembali mengidentifikasi keberadaan HSC yang membawa barang ilegal di perairan Sungai Bela, Indragiri Hilir dari arah Kuala Lajau."

"Setelah meyakini kapal tersebut, petugas memerintahkan HSC tersebut untuk berhenti namun tidak dipatuhi dan bahkan berusaha untuk menabrak kapal patroli petugas,” kata Syarif, Sabtu (16/1/2021) dilansir dari tribunbatam.id.

Petugas kemudian membunyikan sirene saat tahu mendapat perlawanan. Petugas juga mengeluarkan perintah lisan melalui pengeras suara.

Namun empat kapal tersebut tak memperdulikannya. Petugas kemudian mengejar kapal yang masuk ke arah Sungai Belah.

Baca juga: Haji Permata Tewas Tertembak, Polda Riau Periksa Petugas Bea Cukai

“HSC tersebut berupaya menabrak kapal BC 10009, meskipun demikian Kapal BC 10009 tetap melakukan pengejaran hingga akhirnya anak buah kapal satu dari empat HSC tersebut kabur dengan cara melompat ke air,” kata Syarif.

Setelah melakukan pemeriksaan petugas menemukan sejumlah tumpukan karton berisi barang ilegal yang ditutupi terpal.

Upaya para penyelundup melawan hukum dengan petugas Bea Cukai tidak berhenti di situ.

Sekitar pukul 09.40 WIB dua kapal HSC lainnya yang sebelumnya sudah kabur justru kembali ke arah HSC yang tengah diperiksa petugas Bea Cukai.

“Jadi jelas ada niatan untuk merebut kembali HSC dan barang selundupan yang sudah dikuasai Bea Cukai” ujar Syarif.

Baca juga: Haji Permata Tewas Tertembak, Massa KKSS Datangi Bea Cukai Kepri

Dilempari bom molotov hingga kembang api

Kedatangan jenazah Haji PermataTRIBUNBATAM/ARGIANTO Kedatangan jenazah Haji Permata
Kapal BC 10009 dengan dibantu kapal BC 15040 dan BC 15041 mencoba menghalau kedua HSC yang kembali.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com