Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haji Permata Tewas Tertembak, Massa KKSS Datangi Bea Cukai Kepri

Kompas.com - 20/01/2021, 21:37 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Massa dari Anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam mendatangi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau, Rabu (20/1/2021).

Kunjungan puluhan orang itu menindaklanjuti insiden yang menewaskan Haji Permata.

Adapun Haji Permata merupakan pengusaha yang juga salah satu keluarga besar KKSS Kota Batam.

Haji Permata tewas tertembak saat penindakan dilakukan petugas Bea Cukai Kepri terhadap rokok ilegal di perairan Tembilahan, Provinsi Riau, pada Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Ini Aturan Baru soal Syarat Masuk ke Kepri Melalui Laut dan Udara

Dalam audiensi terbuka itu, KKSS Kota Batam yang dipimpin oleh Masrur Amin mendesak kepada Kanwil DJBC Kepri lebih terbuka dalam penanganan kasus yang menewaskan rekannya itu.

Ada tiga tuntutan dilayangkan KKSS Kota Batam.

Salah satunya meminta oknum yang melakukan penembakan terhadap Haji Permata untuk segera ditangkap dan diproses hukum.

"Tadi kami memohon, dalam waktu 2x24 jam ke depan, pelaku penembakan segera diserahkan ke pihak berwajib. Jangan sampai kawan-kawan kami di lapangan, antara KKSS dan Bea Cukai menyatakan perang. Kami juga bisa mencari pelaku sampai ke lubang semut pun akan kami cari,” kata Masrur Amin melalui telepon, Rabu.

Baca juga: Predator Seks terhadap 10 Anak Ditangkap, 2 Korban Hamil

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menyerahkan penyelidikan kasus tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

"Prosedurnya seperti apa yang monggo silakan. Tapi tolong, Pak Kakanwil membantu dong, kalau tidak tentu akan sulit," kata Masrur.

Masrur mengatakan, pihaknya juga meminta kepada penanggung jawab yang memberikan perintah penembakan itu untuk segera diproses hukum.

Apabila kasus yang terjadi saat ini tidak tuntas, Kakanwil DJBC Khusus Kepri diminta untuk dicopot dari jabatannya.

"Pak Kanwil sendiri saya minta dicopot kalau kasus ini tidak tuntas. Mari kita serius dalam penegakan hukum. Jangan sampai tebang pilih dalam penegakan hukum," kata Masrur.

Masrur meminta pihak Bea Cukai terbuka dan menyampaikan fakta- fakta yang terjadi sesuai dengan kejadian.

"Jangan menceritakan kebohongan untuk menutupi perilaku-perilaku anggota di lapangan. Kalau ditembak, dibidik, nyatakan seperti itu," kata Masrur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com