Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Imbau Pejabat Publik Penyintas Covid-19 Donasikan Plasma Darah

Kompas.com - 19/01/2021, 11:11 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau para kepala daerah dan pejabat publik penyintas Covid-19 mendonasikan plasma darahnya untuk pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit.

Sebab, saat ini minat penyintas Covid-19 menyumbangkan plasma darahnya tergolong rendah.

Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat jumlah calon donor plasma darah hanya 5-10 persen dari total jumlah pasien yang sembuh secara nasional.

Seperti diketahui, sejumlah kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19, seperti Wali Kota Bogor, Wakil Wali Kota Bandung, Bupati Karawang, Bupati Bogor, Wali Kota Bandung, dan terbaru Bupati Bandung Barat.

Baca juga: Cerita Penyintas Donor Plasma Darah meski Takut Jarum Suntik Demi Kesembuhan Pasien Covid-19

 

Sekda Kota Bogor pun diketahui terkonfirmasi, dan masih banyak pejabat publik lainnya setingkat eselon II.

“Ada gerakan donor plasma konvalesen. Saya imbau kepada ribuan orang yang sembuh di Jabar, kami dengan sangat memohon menyumbangkan plasma darahnya untuk digunakan bagi penyembuhan pasien yang masih berjuang karena Covid-19. Mudah-mudahan kampanye donor plasma konvalesen ini bisa berhasil di Jabar,” ujarnya di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).

Donasi plasma darah bagi pejabat publik pun tentu harus sesuai kriteria, seperti tidak ada komorbid, belum pernah hamil, dan positifnya bergejala. Ia berharap gerakan itu bisa dicontoh para aparatur sipil negara dan masyarakat.

“Rakyat itu kan bagaimana pemimpin. Kalau pemimpinnya kasih contoh baik, insya Allah masyarakat pun akan ikut. Dulu pas uji klinis peminatnya sedikit, tapi setelah saya dan Forkopimda daftar, relawan malah membeludak. Kemarin vaksin, pejabat publik pun memulainya agar masyarakat juga ikut,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Pendonor Plasma Darah, Ariani menjelaskan, saat ini minat penyintas Covid-19 untuk mendonasikan plasma darahnya masih rendah, sedangkan permintaan sangat tinggi.

Sejak berdiri 25 Desember 2020, Komunitas Pendonor Plasma sudah memfasilitasi 241 penyintas.

Baca juga: Budi Darmawan, Dokter yang Gigih Cari Donor Plasma Darah untuk Pasien Itu Gugur karena Covid-19...

Menurut Ariani, minat penyintas Covid-19 mendonasikan plasma darahnya rendah disebabkan beberapa hal. Seperti kurangnya informasi, tidak mau donasi darah, dan stigma sebagai bekas pasien Covid-19.

"Karena ada stigma ini penyintas banyak yang merasa malu atau tidak mau ditampilkan jika mendaftar (jadi donor plasma), nanti takut dikucilkan,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com