Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Salurkan Bantuan ke Desa Terpencil di Mamuju, Relawan Sulsel Diadang Longsor

Kompas.com - 18/01/2021, 12:31 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Tim relawan Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang membawa bantuan logistik terhadang longsor di Dusun Belalan, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Senin (18/1/2021) sekitar pukul 05.00 Wita.

Mamuju terputus karena terjadi longsor jam 5 subuh tepatnya di Dusun Belalan, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat tertutup Longsor,” kata Dekan FTI UMI, Zakir Sabara.

Zakir juga mengungkapkan, jika dirinya berusaha mengunjungi 6 desa di Mamuju.

Baca juga: 81 Orang Meninggal akibat Gempa di Mamuju-Majene hingga Minggu Malam

Lagi-lagi, timnya terhadang oleh beberapa titik longsor saat hendak membawa bantuan logistik untuk para korban gempa bumi tersebut. 

“6 Desa yang terisolasi di Mamuju dan hanya 2 desa yang bisa diakses. Saya hanya bisa sampai di Desa Kabiraan. Di dalam sana ada 6 desa yakni Sambabo, Kabiraan, Tandiallo, Ulumanda, Pompenga, Panggallo. Ini semua desa-desa yang terisolasi. Desa Ulumanda dan Panggallo yang belum diketahui kabarnya sampai sekarang,” ungkapnya.

Banyaknya titik longsor saat membawa bantuan kemanusiaan itu, lanjut Sakir, tim FTI UMI terpaksa berjalan kaki dan ada pula yang naik motor untuk bisa sampai ke desa-desa terisolir.

“Jadi ada jalan kaki dan ada yang naik motor menuju lokasi 6 desa yang terisolir tersebut. Banyak titik longsor di 6 desa yang terisolir tersebut,” bebernya.  

Baca juga: Beredar Prediksi Gempa Lebih Besar dan Warga Harus Tinggalkan Mamuju, BMKG: Hoaks

Sakir meminta kepada pemerintah agar segera menyalurkan bantuan ke daerah-daerah terisolir mengingat warga yang menjadi korban bencana gempa bumi ini belum tersentuh bantuan setelah gempa bumi terjadi sejak Kamis (14/1/2021).

“Jadi mohon pemangku kepentingan agar mendrop logistik menggunakan helikopter. Karena menurut keterangan warga, kami relawan dan bantuan yang pertama masuk. Jumlah penduduk di sana ribuan orang dan ada dua desa sampai sekarang belum ada kabarnya. Mereka butuh kebutuhan pokok seperti makanan, tenda dan lainnya. Jangan dibiarkan terlalu lama, karena ini sudah beberapa hari pasca gempa bumi. Apalagi sampai sekarang belum tersentuh bantuan,” harap Sakir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com