Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Bangun dan Bangunan dari Atas Langsung Runtuh"

Kompas.com - 17/01/2021, 13:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sertu Palemba seorang anggota TNI menjadikan punggungnya sebagai tameng reruntuhan bangunan untuk melindungi keluarganya saat gempa susulan terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).

Namun sayangnya, sang putra Muh Andra Palembang (14) tewas tertimpa puing bangunan.

Sertu Palemba tinggal di Rusun Makorem 142/Ttg, Jalan Abdul Malik Pattana Endenf, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju.

Baca juga: Jadikan Punggung Sebagai Tameng Reruntuhan Saat Gempa, Sertu Palemba Lindungi Keluarga, Sang Putra Tewas

Sementara istrinya Juhida adalah warga Pinrang.

Di hari kejadian, Juhida serta tiga anaknya mengunjungi Palemba di Majene dan menginap di Rusun Makorem. Saat satu keluarga tertidur, tiba-tiba datang gempa susulan.

Palemba yang terbangun langsung berteriak takbir sehingga istrinya pun ikut terbangun.

Dengan gesit, Palemba langsung mendekap istri serta anaknya dan membiarkan punggungnya menjadi tameng puing yang berjatuhan.

Baca juga: Putra Sulung Tewas Saat Gempa, Juhida: Suami Bilang Allahuakbar, Bangunan dari Atas Langsung Runtuh

"Saya dengar suami saya bilang Allahuakbar ada gempa," kata sang istri Juhida.

"Saya bangun dan bangunan dari atas langsung runtuh," tutur Juhida.

Sementara itu Palemba bercerita jika punggungnya terluka cukup parah terkena puing bangunan.

"Saya dapat luka-luka di bagian tangan dan punggung banyak sekali," kata Sertu Palemba.

Walaupun Palemba sudah berusaha melindungi keluarganya, ternyata puing bangunan yang runtuh menimpa putra sulungnnya.

Baca juga: PMI Kirim 10 Unit Truk Tangki Air Bersih untuk Korban Gempa Sulbar

Nyawa Andra tak bisa diselamatkan. Ia menjadi salah satu korban yang meninggal saat gempa susulan di Majene.

Jenazah Andra dibawa ke rumah duka di Pinrang, Sabtu (16/1/2021) dan akan dimakamkan di kampung halaman ibunya, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Pinrang.

56 korban tewas saat gempa di Sulawesi Barat

Hingga 16 Januari 2021 pukul 20.00, tercatat ada 56 korban tewas di Sulawesi Barat dengan rincian 47 orang meninggal di Mamuju dan 9 orang meninggal di Kabupaten Majene.

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat ada 637 korban luka di Majene. Dengan rincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan.

Baca juga: 4 Fakta Gempa Majene, Miskin Susulan hingga Sulit Diprediksi

Sementara di Mamuju ada 189 orang yang harus menjalani rawat inap.

Saat ini BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar kini masih terus melakukan pendataan dan menangani masyarakat terdampak.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com