Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Hewan Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan, Diperkirakan Berusia 45.500 Tahun

Kompas.com - 15/01/2021, 06:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Arkeolog menemukan lukisan hewan tertua di dunia di dalam sebuah gua di Sulawesi, Indonesia.

Dilukis dengan pigmen merah tua dari tanah liat, gambar babi liar dengan ukuran sebenarnya itu tampaknya merupakan bagian dari sebuah adegan narasi.

Lukisan itu ditemukan di gua Leang Tedongnge, yang terletak di sebuah daerah perbukitan terpencil di Sulawesi Selatan.

Ia menjadi bukti tertua akan keberadaan permukiman manusia di wilayah tersebut.

"Orang-orang yang membuatnya sudah sangat modern, mereka seperti kita, mereka punya semua kapasitas dan alat untuk membuat lukisan apa pun yang mereka suka," kata Maxime Aubert, salah satu penulis laporan yang diterbitkan di jurnal ilmiah Science Advances.

Baca juga: BPCB Perluas Ekskavasi Situs Purbakala Diduga Candi di Kota Batu

Isi lukisan dan cara menentukan usianya

Sebagai spesialis penanggalan, Aubert mengidentifikasi endapan kalsit yang terbentuk di atas lukisan di Leang Tedongnge, dan menggunakan penanggalan isotop seri Uranium untuk menentukan usianya.

Ia menemukan bahwa usianya 45.500 tahun. Ini berarti prakarya tersebut setidaknya setua itu.

"Tapi bisa jadi lebih tua karena penanggalan yang kami lakukan hanya terhadap kalsit di atasnya," imbuh Aubert.

Baca juga: Lukisan Purbakala Anoa Diburu Ditemukan di Gua Sulawesi Selatan, Dibuat 44.000 Tahun Lalu

Laporan di Science Advances mengatakan lukisan dengan panjang 136cm dan lebar 54cm itu menunjukkan seekor babi liar dengan tonjolan mirip tanduk di wajahnya, yang merupakan ciri kelompok jantan dari spesies tersebut.

Terdapat dua lukisan tangan di atas punggung si babi, yang juga tampaknya berhadapan dengan dua babi lainnya yang hanya terawetkan sebagian.

Penulis pembantu laporan tersebut, Adam Brumm, mengatakan, "Babi itu tampaknya sedang menyaksikan pertarungan atau interaksi sosial antara dua babi lainnya."

Baca juga: Lukisan Goa Tertua Sulawesi, Ungkap Migrasi Manusia Purba di Indonesia

Untuk membuat lukisan tangan, sang pelukis perlu menempatkan tangan mereka di permukaan sebelum menyemburkan pewarna ke atasnya, kata para peneliti.

Mereka juga berharap dapat mengekstrak sampel DNA dari sisa air ludah.

Lukisan ini mungkin merupakan karya seni tertua yang menampilkan sosok, namun ia bukan karya seni tertua yang dibuat manusia.

Di Afrika Selatan, coret-coretan mirip tagar berusia 73.000 tahun yang lalu diyakini sebagai gambar tertua di dunia.

Baca juga: Tamatan SMK Sulap Limbah Cangkang Telur Jadi Lukisan Bernilai Jutaan Rupiah

Temuan sebelumnya

Pada Desember 2019, di tempat yang sama juga ditemukan sebuah lukisan di dinding gua dan diperkirakan berumur 44.000 tahunMaxime Aubert / PA WIRE Pada Desember 2019, di tempat yang sama juga ditemukan sebuah lukisan di dinding gua dan diperkirakan berumur 44.000 tahun
Pada Desember 2019, di tempat yang sama juga ditemukan sebuah lukisan di dinding gua dan diperkirakan berumur 44.000 tahun.

Lukisan itu tampak memperlihatkan seekor anoa sedang diburu sekelompok figur setengah manusia dan setengah hewan dengan tombak dan tali.

Beberapa peneliti memperkirakan lukisan purbakala ini adalah kisah terekam yang tertua di dunia.

Lukisan gua tersebut tepatnya terletak di situs Leang Bulu' Sipong 4, satu dari ratusan gua di daerah Karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Baca juga: TPS di Purbalingga Disulap Mirip Goa, Petugas Pakai Kostum Kelelawar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com