Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuang Mayat Bayi di Hutan Grobogan Sepasang Kekasih Pelajar SMP Usia 14 Tahun

Kompas.com - 14/01/2021, 15:35 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

GROBOGAN, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah mengamankan sepasang kekasih pelaku pembuang bayi yang jasadnya ditemukan di kawasan hutan, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (13/1/2021). 

Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan mengatakan, kedua pelaku diketahui masih berstatus pelajar yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Karena berusia masih di bawah umur sekitar 14 tahun, kasus tersebut selanjutnya dilimpahkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Grobogan. 

Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Terbungkus Kantong Plastik di Hutan Grobogan

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, identitas kedua ABG tersebut yakni RR warga Kecamatan Wirosari dan EL warga Kecamatan Ngaringan.

"Kami amankan kemarin sore. Diduga bayi hasil hubungan keduanya. Kami sangat prihatin," kata Jury saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (14/1/2021).

Menurut Jury, dari hasil pemeriksaan sementara, janin tersebut diduga sengaja dikeluarkan secara paksa saat usia kandungan 6-7 bulan, hingga kemudian dibuang begitu saja di tengah hutan.

"Sementara yang ditahan yang laki-laki dan yang perempuan sore kemarin diopname dikarenakan kondisinya masih lemas. Jadi bayi di kandungan usia 6-7 bulan dipaksa keluar," ungkap Jury.

Unit PPA Satreskrim Polres Grobogan saat ini masih berupaya mendalami kasus penemuan jasad bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut.

"Untuk keterangan detailnya masih didalami," ucap Jury.

Baca juga: Kasus Mayat Bayi Dalam Kantong Plastik, Polisi Tetapkan Ibu Kandung sebagai Tersangka

Untuk diketahui, masyarakat dihebohkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki terbungkus kantong plastik di kawasan hutan, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (13/1/2021). 

Kapolsek Ngaringan Iptu Siswanto mengatakan, mayat bayi itu pertama kali ditemukan oleh Gunawan (43) warga setempat yang hendak buang air kecil di pinggir sungai di hutan wilayah Desa Sumberagung pada pagi sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu juga, ia pun penasaran lantaran mencium bau busuk yang begitu menyengat.

Setelah ditelusuri, bau itu ternyata bersumber dari kantong plastik warna hijau yang ada di bawah jembatan yang tak jauh dari lokasi ia buang air kecil. Saat diperiksa, dalam kantong plastik itu ada jasad bayi yang dibalut jaket warna hitam.

Peristiwa penemuan mayat bayi kemudian itu dilaporkan pada pihak perangkat desa Sumberagung hingga diteruskan kepada pihak kepolisian.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com