Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ridwan Kamil: Setelah Divaksin, Jangan Euforia Seolah Bebas...

Kompas.com - 14/01/2021, 11:15 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau kepada para penerima vaksin Covid-19 agar tak euforia setelah penyuntikan.

Ia menegaskan, penyuntikan tak langsung membuat tubuh kebal terhadap virus tersebut.

Hal itu ia katakan berdasarkan pengalamannya yang sudah menjalani rangkaian uji vaksin Sinovac dari Biofarma.

"Jadi tolong diedukasi juga setelah divaksin jangan euforia seolah bebas karena antibodinya dalam teori kami baru muncul tiga bulan kemudian," kata Emil, sapaan akrabnya dalam konferensi pers, Rabu (13/1/2021) kemarin.

Baca juga: Ridwan Kamil Ceritakan Efek 2 Kali Disuntik Vaksin Covid-19: Pegal dan Linu 1 Jam, Ngantuk...

Mereka yang menolak vaksin, membahayakan keselamatan masyarakat...

Emil pun sempat membuat video yang menjelaskan soal vaksin Covid-19 lewat akun instagram pribadinya.

Ia juga mengajak para tokoh masyarakat yang punya pengaruh agar turut serta menjadi penerima vaksin.

"Maka kami mengajak influencer dan publik figur untuk bersama-sama bela negara karena mereka yang menolak itu bisa masuk ke kategori membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar dengan penolakannya, itulah kenapa ada sanksi dan hukuman dari dua Undang-undang yaitu Undang-Undang wabah dan kekarantinaan kesehatan," tuturnya.

Baca juga: Gaya Santai Ridwan Kamil, Bahas Efek Samping hingga Hoaks soal Vaksin

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

Vaksin sebagai titik terang pandemi

Ia berharap semua elemen masyarakat bisa kompak menyambut hadirnya vaksin sebagai titik terang berakhirnya pandemi.

Ia pun siap menjawab pertanyaan publik soal vaksin lantaran sudah menjadi relawan.

"Mudah-mudahan semua kompak dan saya adalah referensi utama karena saya adalah relawan, saya disuntik ketika vaksin itu belum pasti, nah lega juga," kata Ridwan Kamil. 

"Alhamdulilah, BPOM sudah memberikan rilis bahwa berhasil tes yang dilakukan di Bandung dengan lebih dari 50 persen yaitu 65,3."

"Dari laporan tim vaksin di tubuh saya sebagai relawan itu muncul 99 persen antibodinya tiga bulan setelah penyuntikan," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com