Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 3 Pelaku Pembakaran Rumah Tewas dengan Luka Bakar, Hindari Polisi, Keluarga Sebut Meninggal karena Laka Lantas

Kompas.com - 13/01/2021, 16:46 WIB
Rachmawati

Editor

 

KOMPAS.com - Tiga dari delapan pelaku pembakaran rumah milik AS (35) warga Dusun Tonrong Bola, Desa Wajoriaja, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo meninggal dengan luka bakar.

Pembakaran rumah AS yang terjadi pada Jumat (25/12/2020) dilatari balas dendam.

Menurut Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam Amrullah saat pembakaran dilakukan ada miskomunikasi antara para pelaku.

Saat para pelaku lainnya membakar bagian bawah rumah, tiga rekannya yakni MA, SA, dan AD masih berada di atas rumah.

Baca juga: Kronologi 3 Warga Tewas Terbakar Saat Bakar Rumah Tetangga, Berawal dar Cekcok Saat Hajatan

"Tiga pelaku sudah meninggal dunia karena luka bakar yang cukup serius pada saat hari kejadian. Karena ada miskomunikasi saat melakukan aksi pembakaran, rekannya masih di atas rumah sementara yang dibawah sudah membakar," katanya dilansir dari tribun-timur.com.

Dengan luka bakar serius, pelaku kemudian menyelamatkan diri.

Lalu mereka berpindah-pindah lokasi dan tidak mendapatkan perawatan dari RS untuk menghindari petugas kepolisian.

Baca juga: Terjebak di Rumah yang Mereka Bakar Sendiri, 3 Pelaku Tewas, Tak Dirawat karena Hindari Polisi

Tiga orang kemudian meninggal di hari yang berbeda karena mengalami luka bakar yang serius.

"Setelah membakar, mereka berpindah-pindah ada semacam guest house tempat mereka dirawat. Mereka tidak ke Puskesmas atau rumah sakit karena akan gampang ditemukan polisi."

"Ada yang sehari setelah membakar meninggal, dua hari, dan tiga hari," tuturnya.

Baca juga: Bakar Rumah Warga karena Cekcok Saat Hajatan, 3 Pria Ini Malah Tewas Terbakar

Keluarga menyebut meninggal karena laka lantas

Lima pelaku pembakaran rumah berhasil ditangkap aparat kepolisian Polres Wajo, Sulawesi Selatan. Selasa, (12/1/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Lima pelaku pembakaran rumah berhasil ditangkap aparat kepolisian Polres Wajo, Sulawesi Selatan. Selasa, (12/1/2021).
Islam Amrullah mengatakan, selama pelarian tiga pelaku hanya diurus oleh keluarga demi merahasikan peristiwa nahas itu.

Bahkan dimakamkan, keluarga mengaku jika para pelaku adalah korban kecelakaan lalu lintas.

"Saat dimakamkan, mereka sampaikan ke masyarakat sekitar kalau itu korban laka lantas," katanya.

Sementara itu lima pelaku lainnya terus berpindah lokasi untuk menghindari kejaran polisi. Terakhir mereka diamankan di Kecamatan Baringkanaya, Kota Makassar.

Baca juga: Marah Tak Dibelikan Sepeda Motor, Seorang Anak Bakar Rumah

Salah satu pelaku yang diamankan mengalami luka bakar sekujur tubuhnya dan saat ini mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Para pelaku, yakni AS (22), AF (24), RU (20), AM (34), dan SA (22) dijerat dengan pasal 187 ayat (1) dan (2) jo pasal 55 ayat (1) ke I KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara dan 15 tahun penjar

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), tribun-timur.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com