Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Tanah Bergerak di Kaki Gunung Baros Sukabumi, Ratusan Warga Diungsikan

Kompas.com - 12/01/2021, 07:10 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ratusan warga di kaki perbukitan Gunung Baros, Dusun Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat akan diungsikan sementara ke tempat aman.

Langkah tersebut menyusul bencana tanah bergerak melanda permukiman yang berlokasi di atas ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut (m dpl).

Dalam bencana tanah bergerak yang kembali diketahui Rabu (23/12/2020) dilaporkan sedikitnya 40 unit rumah rusak, selain itu masjid, Sekolah Dasar Negeri (SDN), Madrasah Diniyah (MD) dan Posyandu.

"Sebanyak 40 rumah yang terdampak gerakan tanah ini," kata Kepala Desa Ciengang, Yudius Hidayat Bagja kepada Kompas.com di Dusun Suradita, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Bencana Tanah Bergerak di Kaki Gunung Baros Sukabumi, 40 Rumah Rusak

Menurut dia bencana tanah bergerak ini juga dapat berpotensi merusak terhadap ratusan rumah lainnya. Ratusan rumah ini dihuni sekitar 229 kepala keluarga dengan jumlah 800 jiwa.

"Semua warga di Dusun Suradita ini akan diungsikan sementara. Langkah ini diambil berdasarkan hasil musyawarah dan kemauan masyarakat untuk dievakuasi ke pengungsian," kata Yudi.

"Makanya pemerintah akan memfasilitasi terhadap permintaan masyarakat untuk menyamankan, menenangkan masyarakat dari kekhawatiran," sambung dia.

Baca juga: Bencana Tanah Bergerak di Gunung Beser Sukabumi, Warga yang Khawatir Tinggalkan Rumah

Lokasi pengungsian

Yudi mengatakan untuk lokasi pengungsian, rencananya akan meminjam tempat di SMP Negeri 2 Gegerbitung dan SDN 1 Ciengang.

Pihaknya, lanjut dia sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk pemakaian tempat pendidikan.

"Hari ini kami bertemu dengan Pak Kabid dari Disdik, belium sudah memberikan lampu hijau," kata Yudi.

Mengenai pelaksanaan evakuasi ke lokasi pengungsian sesuai keinginan masyarakat secepatnya. Namun pihaknya perlu waktu untuk mempersiapkan tempat dan koordinasi dengan pihak sekolah.

"Mungkin bisa tiga hari hingga pekan depan dilaksanakan evakuasinya," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com