Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habitat Berkurang, Orangutan Boncel Kembali Ditranslokasi ke Tempat Lain

Kompas.com - 11/01/2021, 14:26 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) dan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan jantan dewasa yang diberi nama Boncel di wilayah transmigrasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Ini adalah kali kedua Boncel dievakuasi dari tempat yang sama untuk kemudian dilakukan upaya translokasi.

Meskipun ditranslokasikan di hutan yang sama, kali ini titik pelepasan berada lebih jauh di dalam hutan untuk memastikan Boncel tidak lagi keluar hutan dan memasuki kebun warga.

Baca juga: 9 Orangutan Dipulangkan ke Indonesia Setelah Diselundupkan di Malaysia

Kepala BKSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta menyampaikan apresiasinya atas tindakan cepat tanggap ini.

”Berulangnya translokasi ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian satwa liar yang dilindungi merupakan kerja sama semua pihak. Masyarakat dapat mendukung dengan melakukan upaya pencegahan kerusakan dan perbaikan habitat satwa liar,” kata Sadtata dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/1/2021).

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) dan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan jantan dewasa yang diberi nama Boncel di wilayah transmigrasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar.dok IAR Indonesia Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) dan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan jantan dewasa yang diberi nama Boncel di wilayah transmigrasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Sebelumnya, Boncel telah ditranslokasi dari kebun milik warga di Desa Sungai Pelang ke Hutan Desa Sungai Besar pada pertengahan Agustus 2020.

Translokasi ini terpaksa dilakukan dengan pertimbangan, upaya mitigasi konflik dan penggiringan orangutan ini kembali ke hutan sangat sulit dilakukan mengingat berdasarkan citra satelit, jarak antara lokasi kebun dengan hutan besar cukup jauh.

Baca juga: 2 Orangutan yang 5 Tahun Korban Perdagangan Satwa di Thailand, Akhirnya Kembali ke Indonesia

Translokasi orangutan yang dilakukan kemarin, Minggu (10/1/2021), berjalan lancar.

Meskipun kegiatan ini sukses memindahkan orangutan ke hutan yang lebih baik untuk kehidupannya, translokasi semacam ini hanyalah solusi sementara.

Hal ini terbukti ketika pada awal November 2020, tim patroli IAR Indonesia kembali mendapatkan informasi terkait orangutan yang memasuki kebun milik warga di Desa Sungai Pelang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com