Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Tewaskan 13 Orang di Sumedang, BNPB Imbau Warga Mengungsi

Kompas.com - 10/01/2021, 16:05 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta warga di sekitar lokasi longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, untuk segera mengungsi dan tidak kembali ke tempat semula hingga pemerintah pusat selesai melakukan kajian.

"Saya meminta kesadaran masyarakat untuk mengungsi sementara ke tempat lebih aman. Jangan dulu kembali sebelum hasil kajian (lokasi) dari pemerintah pusat maupun provinsi selesai," ujar Doni kepada sejumlah wartawan di Posko Pengungsian SMAN Cimanggung, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Longsor di Sumedang, Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,053 Miliar

Doni menuturkan, jika lokasi sekarang tidak layak dijadikan perumahan atau tempat permukiman, pemerintah setempat telah menyiapkan tempat relokasi bagi seluruh warga terdampak.

"Tadi informasi dari Pak Bupati, sudah ada lahan kas desa yang bisa digunakan untuk tempat relokasi. Maka dari itu, masyarakat kami minta tidak dulu kembali sebelum hasil kajiannya selesai. Mana saja rumah yang sudah tidak layak nanti akan direlokasi," tutur Dony.

Jawa Barat rawan longsor

Doni mengatakan, peristiwa yang terjadi di Sumedang ini harus menjadi contoh dan kewaspadaan bersama.

Terutama wilayah Jawa Barat yang memang memiliki kerawanan tinggi akan bencana longsor.

Doni menyebutkan, lokasi-lokasi dengan tingkat kemiringan di atas 30 derajat di wilayah Jawa Barat sangat rawan longsor.

"Seperti tahun kemarin di wilayah Sukabumi. Di Jawa Barat ini banyak sekali lokasi dengan kemiringan di atas 30 derajat yang dijadikan perumahan. Ini harus lebih diwaspadai," sebut Dony.

Untuk itu, Doni mengajak masyarakat Jawa Barat tidak sembarangan menebang pohon.

"Jangan menebang pohon. Ini harus menjadi kewaspadaan bersama baik masyarakat, TNI/Polri dan semuanya agar diperhatikan. Ke depan harus lebih banyak ditanam pohon-pohon kuat yang mampu menahan resapan air sehingga mencegah terjadinya longsor," ujar Doni.

 

Dony mengatakan, seluruh pihak juga harus lebih memerhatikan peringatan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

"Informasi cuaca dari BMKG ini harus lebih diperhatikan semua pihak," tutur Doni.

Total korban tewas 13 orang

Sementara itu, Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, hingga pukul 13.00 WIB, korban yang dievakuasi dari material longsor sebanyak 16 orang.

Dari total tersebut, sebanyak 13 orang tewas, dan tiga lainnya mengalami luka parah.

"Hari ini ada tambahan dua korban yang berhasil kami evakuasi. Satu korban dievakuasi sekitar pukul 09.30 WIB, dan satu korban lainnya kami evakuasi pukul 12.55 WIB. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Deden.

Diketahui, tebing setinggi 20 meter dengan lebar lebih dari 40 meter itu longsor dan menerjang 14 rumah. Akibatnya puluhan warga tertimbun.

Baca juga: Ridwan Kamil: Korban Longsor Sumedang Lebih dari 20 Orang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, korban longsor di Sumedang ini lebih dari 20 orang.

"Korban lebih dari 20 orang, total pastinya kami belum dapat memastikan. Seluruh personel SAR berada di lokasi untuk melakukan evakuasi," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com