KOMPAS.com - Jodoh ada di tangan Tuhan. Pepatah tersebut sepertinya pas untuk menggambarkan kisah asmara putri Bupati Subang Ruhiyat.
Bagaimana tidak, karena sang putri bupati yang diketahui bernama Eliza Madyanty itu akhirnya bertunangan dengan sang ajudan ayah, Gunawarman Tri Pambudi.
Kisah percintaan mereka belakangan menjadi perbincangan publik setelah akun @elizamayanty mengunggah video di media sosial TikTok.
Bahkan, sebagian warganet menilai kisah asmara mereka layaknya cerita sinetron FTV.
Baca juga: Fakta Ayah Perkosa Putri Kandung hingga Punya 2 Anak, Dilakukan sejak SD dan Terancam Dikebiri
Dilansir dari TribunJabar, Gunawarman Tri Pambudi mengatakan, kisah asmaranya dengan sang putri bupati itu berawal saat dirinya diminta untuk mengantarkan ke Bandung.
"Dulu Bapak nyuruh saya nganter si Neng (Eliza) ke Bandung. Selama di jalan, kita ngobrol-ngobrol. Setelah itu barulah mulai chatting-an. Mungkin awalnya di situ." kata Gunawarman melalui sambungan telepon, Kamis (7/1/2021).
Setelah komunikasinya semakin intens dan akrab dengan Eliza, perasaan cinta itu kemudian muncul.
Hingga akhirnya, ia memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya kepada Eliza.
Baca juga: Fakta Remaja Putri Dianiaya 7 Temannya, Viral di Medsos, Motifnya Cemburu
Dalam kesempatan yang sama, Eliza mengaku awalnya tak menyangka justru akan melabuhkan hatinya kepada sang ajudan ayah.
Sebab, selama hampir satu tahun Gunawarman bertugas mengawal ayahnya itu, ia tidak pernah bertegur sapa meski sering bertemu.
Namun, kondisi itu berubah setelah perjalanan dari Bandung.
Setelah sering ngobrol lewat chat, ternyata ia juga merasa nyaman dan timbul perasaan suka kepada Gunawarman.
"Si Mas baru ngechat pas habis nganterin aku ke Bandung. Nah, di situ baru sering ngechat. Selang berapa lama si Mas nemuin aku di ruang tamu, terus bilang kalau si Mas suka sama aku," papar Eliza.
Baca juga: Pagari Rumahnya dengan Seng agar Tak Tertular Corona, Sabar: Saya Hanya Berusaha Menjaga Diri
Tak berselang lama setelah mengutarakan perasaan cintanya kepada Eliza, Gunawarman kemudian mendadak diperintah untuk menghadap Bupati.
Sebagai seorang ajudan, ia mengira pemanggilannya itu berkaitan dengan urusan kerja seperti biasa.