Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk di Jalanan Pekanbaru, Wakil Rakyat: Sangat Kami Sesalkan...

Kompas.com - 06/01/2021, 20:25 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sampah menumpuk di pinggiran jalan di Kota Pekanbaru, Riau.

Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, Hamdani mengatakan,

permasalahan sampah itu dikarenakan habisnya masa kontrak pengusaha peengangkut sampah.

"Sampah ini ada masa jeda berakhirnya kontrak. Harusnya, ada mitigasi dan bagaimana cara menanggulanginya. Itulah yang sangat kita sesalkan dengan Pemkot Pekanbaru dan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," ujar Hamdani kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan di Pekanbaru, Polisi Turun Tangan

Ia mengaku sudah memanggil Kepala DLHK Pekanbaru, Agus Pramono untuk melakukan hearing. Sebab, Hamdani mengaku khawatir tumpukan sampah makin banyak dan bau menyeruak.

"Kita sudah panggil DLHK ke DPRD. Ke depan, akan buat kontrak baru. Tentu kami kasih masukan untuk diselesaikan, karena ini bisa membahayakan kesehatan masyarakat kalau lama dibiarkan, apalagi hujan kalau musim hujan," kata Hamdani.

Ia menyinggung ketika Wali Kota Pekanbaru dijabat oleh Herman Abdullah. Sebab, di zaman Herman, persoalan sampah tidak menjadi masalah dan tak pernah berserakan.

"Kalau kita lihat, cukup DLHK saja dengan melibatkan kelurahan. Dan keuangan kita tidak terlalu berat. Zaman Pak Herman kan sampah ini dikelola oleh kelurahan dan kecamatan," kata Hamdani.

Baca juga: Fakta SPBU di Pekanbaru Terbakar, Frekuensi Ponsel Diduga Jadi Penyebabnya

Bahkan, ia juga menyebut Piagam Adipura yang didapat oleh Herman saat menjabat Wali Kota Pekanbaru pada tahun 2011 silam. 

"Kalau dulu itu tidak ada masalah, bahkan dapat Piagam Adipura. Sebetulnya, enggak payah-payah betul kelola sampah ini. Kalau menunggu lelang bisa sampai Februari 2021," kata Hamdani.

Dia menyayangkan masalah sampah kembali terjadi di Pekanbaru . Hamdani menilai, Pemkot Pekanbaru tidak belajar dari pengalaman sebelumnya.

"Selalu terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya. Jadi, yang kontrak saja yang terkendala, tentu zona yang ditanggungjawabi pasti terganggu," sebut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com