Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Imbau Kepala Daerah di Jabar Jadi Orang Pertama Divaksin

Kompas.com - 06/01/2021, 16:53 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar seluruh kepala daerah di Jawa Barat menjadi orang pertama yang disuntik vaksin di wilayahnya.

Seruan itu sesuai dengan instruksi Presiden agar para pemimpin daerah menjadi contoh bagi masyarakat.

"Soal vaksin ditunjukkan keteladaannya oleh pemimpin. Yang pertama adalah Presiden, sehari kemudian para gubernur, dan kepala daerah," kata Emil, sapaan akrabnya, usai meninjau gudang vaksin Covid-19 di Kopo Bizpark, Kota Bandung, Rabu (6/1/2021).

Emil mengatakan, ia tak bisa ikut serta dalam suntik vaksin tahap pertama karena sudah menjadi relawan vaksin dari Biofarma.

Baca juga: Ridwan Kamil Sorot Keterisian Ruang Isolasi di Karawang, Satgas Covid-19: Tinggal 208 Bed

 

Karena itu, ia pun memerintahkan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk ambil bagian dalam vaksinisasi tahap pertama.

"Khusus jabar, karena saya sudah relawan vaksin, maka saya tidak bisa ikut divaksin. Saya akan menemani wakil gubernur bersama tokoh agama tokoh mayasrakat sebagai orang pertama yang diberi vaksin," ujarnya.

Emil juga menegaskan bahwa vaksinisasi ini bersifat wajib bagi setiap warga negara yang sesuai kriteria.

Hal itu pula yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat bersama para gubernur siang tadi.

"Presiden menyampaikan bahwa divaksin adalah kewajiban warga negara, bukan hak, bukan pilihan. Yang ditunjuk untuk divaksin tidak boleh menolak, karena kalau menolak akan membahayakan kesehatan keselamatan masyarakat," paparnya.

Baca juga: Kisah Dede, Pemulung yang Viral Bawa Bayi, Didatangi Ridwan Kamil dan Dijadikan Tukang Kebun Rumah Dinas Gubernur

Sesuai undang-undang, lanjut Emil, sanksi bisa diterapkan kepada warga yang menolak untuk divaksin.

"Tadi Pak Presiden menyampaikan ini kewajiban negara berdasarkan UU tentang wabah. Itu yang menjadi dasar hukum kenapa yang sudah terdaftar tidak boleh menolak.

"Saya mohon ke media bantu edukasi. Bahwa satu-satunya solusi adalah yang sakit sembuh dengan obat, yang orang sehat imun oleh vaksin. Mohon tidak mendramatisir," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com