Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ahli Mikrobiologi Sarankan Vaksinasi Tunggu Hasil Uji Klinis Diumumkan

Kompas.com - 06/01/2021, 09:14 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Sumatera Selatan membutuhkan sebanyak 58.000 dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang berasal dari China.

Namun, dari 58.000 vaksin tersebut, baru 30.000 yang dikirimkan oleh Kementerian Kesehatan.

Sementara sisanya direncanakan kembali dikirim pada Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Detik-detik Pencuri Tewas Setelah Diikat hingga Dipukul Pakai Talenan

Setelah seluruh vaksin selesai diterima, Dinas Kesehatan Sumatera Selatan merencanakan untuk melakukan vaksinasi tahap awal pada 14 Januari 2021.

Menanggapi hal itu, ahli mikrobiologi dari Universitas Sriwijaya Profesor Yuwono menyarankan agar vaksinasi dilakukan setelah adanya pengumuman hasil uji klinis dari laboratorium yang melakukan penelitian di Bandung, Jawa Barat.

Yuwono menjelaskan, secara ilmiah vaksin Sinovac yang dibeli oleh pemerintah pusat sampai sekarang belum mengeluarkan hasil efektivitas atau kemanjuran serta keamanan.

Baca juga: Pendarahan Usai Melahirkan, Seorang Ibu Meninggal Saat Terjebak Macet di Jalan Rusak

Ia membandingkan dengan vaksin Covid-19 buatan Pfizer yang diproduksi oleh perusahaan Jerman.

Vaksin Pfizer tingkat kemanjurannya telah diumumkan dan mencapai 95 persen.

"Menurut saya, dengan vaksin yang sudah ada, lebih baik tunggu diumumkan hasil uji klinis di Bandung baru divaksin," kata Yuwono melalui sambungan telepon, Rabu (6/1/2020).

Baca juga: Satgas Covid-19: Vaksin Lebih Efektif jika Laju Penularan Virus Terkendali

Selain itu, Yuwono juga menyoroti soal status halal vaksin Covid-19 yang belum diumumkan oleh Lembaga Pengkajian Pengan Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya siap sedia disuntik vaksin kalau ada dasar bukti ilmiah. Contoh vaksin Pfizer, saya terus terang mau karena sudah dimumumkan hasilnya. Pfizer itu suntikan pertama cuma 59 persen, suntikan kedua 95 persen. Tapi kalau Sinovac sampai hari ini belum," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com