Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Sementara Uji Klinis Fase 3 Vaksin Sinovac, Hanya Timbulkan Nyeri dan Pegal Ringan

Kompas.com - 04/01/2021, 08:17 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran (Unpad) Kusnandi Rusmil menyampaikan hasil sementara uji klinis vaksin Covis-19 dari Sinovac, China.

Hingga akhir Desember 2020, efek samping yang ditimbulkan hanya berupa reaksi lokal.

"Sejauh ini efek samping yang timbul adalah reaksi lokal. Seperti nyeri pada tempat suntikan dengan intensitas mayoritas ringan. Lalu pegal pada otot, mayoritas juga ringan," ungkap dia, Rabu (30/12/2020).

Kusnandi menjelaskan, penyuntikan vaksin pada relawan sudah selesai pada 6 November 2020. Setelah itu, semua subjek dipantau, terutama dari efek suntikan.

Baca juga: Vaksin Sinovac Tiba di Jambi, 27.391 Tenaga Kesehatan Mulai Divaksin 14 Januari

Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan antibodi dengan metode netralisasi. Laporannya akan disampaikan ke BPOM awal Januari 2021. Namun ia tidak menjelaskan tanggal pasti penyerahan hasil ke BPOM.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Peni Kusumastuti Lukito mengatakan, aspek keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 Sinovac, China, akan diperoleh dari hasil uji klinis yang dilakukan di Bandung.

Secara bersamaan uji klinis juga dilakukan di Brazil, Turki, dan Chili. Untuk hasil Brazil dan Turki sudah ada.

"Kami terus berkoordinasi dengan negara-negara tersebut," tutur dia.

Baca juga: Polisi Jaga Ketat Gudang Farmasi Vaksin Sinovac di Banten

 

Tidak ada efek samping serius

Hingga kini dilaporkan, tidak ada efek samping serius dari vaksin. Aspek keamanan konsisten dengan fase 1 dan 2.

Peneliti sedang menyelesaikan data analisa untuk aspek peningkatan kadar antibodi. Hingga kini, data menunjukkan hasil yang baik, sehingga meningkatkan rasa percaya diri.

Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan, vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, mulai didistribusikan ke 34 provinsi per 3 Januari 2021.

"Dilakukan distribusi bertahap," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com