KOMPAS.com- Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyayangkan adanya laporan terkait klinik yang menaikkan biaya rapid test antigen hingga Rp 1,7 juta.
Yuliyanto meminta, klinik atau laboratorium swasta tersebut tidak mencari untung secara berlebihan di tengah kondisi pandemi.
"Kalau mencari keuntungan yang wajar, laboratorium atau klinik swasta jangan membebani masyarakat karena saat ini kondisinya memang lagi prihatin. Jangan aji mumpung," kata dia.
Baca juga: Biaya Rapid Test Antigen di Klinik hingga Rp 1,7 Juta, Wali Kota Salatiga: Kita Evaluasi Izinnya
Warga melaporkan, mereka harus membayar hingga jutaan rupiah untuk melakukan rapid test antigen.
"Ini saya terima laporan ada yang mau rapid antigen diberitahu harganya, untuk yang hasilnya 24 jam biaya Rp 1,7 juta dan yang tiga hari Rp 1,4 juta. Ada juga yang Rp 500.000," kata dia.