KOMPAS.com- Pemerintah pusat resmi membubarkan organisasai masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI).
Saat dimintai komentar tentang pembubaran tersebut, Bupati Bogor Ade Yasin menilai jika hal tersebut adalah hal sensitif.
Sedangkan fakta baru mulai terkuak usai temuan cabai rawit bercat merah di Banyumas.
Polisi telah menangkap dan memeriksa seorang petani berinisial BN asal Temanggung, Jawa Tengah.
Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:
Baca juga: Polisi Temukan Ibu dan 2 Anak Menangis serta Jalan Kaki di Tol Saat Hujan Lebat, Ini Penyebabnya
Ia mengaku akan lebih dahulu mempelajari keputusan pemerintah yang menghentikan kegiatan dan membubarkan FPI.
Lebih-lebih, markas ormas Islam tersebut berada di kawasan Puncak, Bogor, Megamendung.
"Haduh, belum deh (komentar), sensitif banget itu mah," kata Ade usai rapat paripurna di DPRD Bogor, Rabu (30/12/2020).
"Pelajari dulu ya, seperti apa ya, saya bukan pemutus (benar atau salah)," kata Ade.
Ia pun kembali enggan menjawab saat ditanya terkait dampak pembubaran FPI.
"Aau ah (tah tahu), itu mah sensitif," tutur Ade seraya memasuki mobil dinasnya.
Baca juga: FPI Dibubarkan, Bupati Bogor: Au Ah, Itu Mah Sensitif