Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2020, 23:34 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDAL, KOMPAS.com- Pada tahun 2020, angka kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah meningkat.

Jika pada tahun tahun 2019 angka kemiskinan sebesar 10,58 persen, pada tahun 2020 meningkat menjadi 11,41 persen.

Sementara untuk angka pengangguran, pada tahun 2019 sebesar 4,42 persen dan di tahun 2020, meningkat menjadi 6,48 persen.

Demikian disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Catatan Ekonomi Jawa Tengah 2020 da Strategi Untuk Menggerakkan Pertumbuhan Ekonomi 2021", Rabu (30/12/2020).

Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah juga menurun dratis, karena Covid-19 ini,” ujar Peni.

Baca juga: Ganjar Siap Dampingi Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama Kali

Peni menambahkan, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah naik 5, 34 persen. Lantaran pandemi Covid 19, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada kuartal I di tahun 2020, turun menjadi 2, 61 persen. Di kuartal II, turun dratis menjadi minus 5,42 persen, dan di kuartal III menjadi minus 3,92 persen.

“Pada tahun 2020, hampir semua sektor usaha mengalami tren negatif, kecuali sektor pertanian, kesehatan, dan telekomunikasi,” kata Peni.

Peni menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada tahun 2023 harus bisa diwujudkan.

Oleh sebab itu, pada tahun 2021 nanti pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah harus lebih baik dibanding tahun 2020. Untuk mencapai hal itu, perlu strategi supaya kembali ke cita-cita.

“Dalam keputusan presiden (Kepres) ada 21 proyek,di antaranya di Jawa Tengah. Proyek itu bisa menambah lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Sehingga angka kemiskinan berkurang,” ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Cek Posko Nataru:Tidak Ada Lonjakan Pemudik yang Terlalu Banyak

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tahun 2020 perekonomian Jawa Tengah terpukul oleh Covid-19, sehingga pertumbuhannya menurun.

Oleh sebab itu, diperlukan peran semua pihak untuk membantu menormalkan kembali perekonomian. Baik itu pelaku usahanya, perbankan, akademis, pers dan lainnya.

“Tengah tahun 2021 nanti semua masyarakat divaksin. Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan baik dan pertumbuhan ekonomi terus positif,” ujar Ganjar.

Ganjar berharap, FGD yang diselenggarakan secara online tersebut bisa mengeluarkan beberapa rekomendasi  untuk menjadi acuan apa yang dilakukan di tahun 2021.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com