KENDAL, KOMPAS.com- Pada tahun 2020, angka kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah meningkat.
Jika pada tahun tahun 2019 angka kemiskinan sebesar 10,58 persen, pada tahun 2020 meningkat menjadi 11,41 persen.
Sementara untuk angka pengangguran, pada tahun 2019 sebesar 4,42 persen dan di tahun 2020, meningkat menjadi 6,48 persen.
Demikian disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Catatan Ekonomi Jawa Tengah 2020 da Strategi Untuk Menggerakkan Pertumbuhan Ekonomi 2021", Rabu (30/12/2020).
“Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah juga menurun dratis, karena Covid-19 ini,” ujar Peni.
Baca juga: Ganjar Siap Dampingi Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama Kali
Peni menambahkan, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah naik 5, 34 persen. Lantaran pandemi Covid 19, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada kuartal I di tahun 2020, turun menjadi 2, 61 persen. Di kuartal II, turun dratis menjadi minus 5,42 persen, dan di kuartal III menjadi minus 3,92 persen.
“Pada tahun 2020, hampir semua sektor usaha mengalami tren negatif, kecuali sektor pertanian, kesehatan, dan telekomunikasi,” kata Peni.
Peni menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada tahun 2023 harus bisa diwujudkan.
Oleh sebab itu, pada tahun 2021 nanti pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah harus lebih baik dibanding tahun 2020. Untuk mencapai hal itu, perlu strategi supaya kembali ke cita-cita.
“Dalam keputusan presiden (Kepres) ada 21 proyek,di antaranya di Jawa Tengah. Proyek itu bisa menambah lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Sehingga angka kemiskinan berkurang,” ungkapnya.
Baca juga: Ganjar Cek Posko Nataru:Tidak Ada Lonjakan Pemudik yang Terlalu Banyak
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tahun 2020 perekonomian Jawa Tengah terpukul oleh Covid-19, sehingga pertumbuhannya menurun.
Oleh sebab itu, diperlukan peran semua pihak untuk membantu menormalkan kembali perekonomian. Baik itu pelaku usahanya, perbankan, akademis, pers dan lainnya.
“Tengah tahun 2021 nanti semua masyarakat divaksin. Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan baik dan pertumbuhan ekonomi terus positif,” ujar Ganjar.
Ganjar berharap, FGD yang diselenggarakan secara online tersebut bisa mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk menjadi acuan apa yang dilakukan di tahun 2021.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.