Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ustaz di Desa Penyangga Way Kambas, Tanamkan Nilai Konservasi lewat Dakwah

Kompas.com - 28/12/2020, 13:34 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Ramdhoni (32) menegakkan duduknya yang sambil bersila di teras Masjid Baiturrahman, akhir pekan kemarin. Hari beranjak siang, sudah mau masuk waktu Zuhur.

Pengurus masjid yang berada di Desa Labuhan Ratu VI, Lampung Timur itu mengambil selembar buletin masjid. Desa Labuhan Ratu VI merupakan salah satu daerah penyangga Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

Suaranya terdengar lembut saat membaca petikan Surat Asy Asyu’ara ayat 183.

Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya, dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan,”.

Baca juga: Video Viral Gerbang Way Kambas Ada di Taronga Zoo Australia, Manajemen: Untuk Dukung Konservasi Harimau Sumatera

Pandangannya beralih ke jemaah masjid yang duduk melingkar di depannya.

“Nah ini kalau dimasukkan dalam konteks kehidupan kita, menghirup oksigen menghirup udara yang segar adalah hak setiap manusia, setiap makhluk hidup,” kata Ramdhoni menjelaskan maksud dari ayat tersebut.

Dalam penafsirannya, Ramdhoni mengatakan, pada konteks keseharian, setiap manusia perlu menjaga lingkungan.

“Lha kalau misalnya, hutan itu rusak kemudian pohon-pohon rusak sehingga oksigen ini berkurang, ini sama saja, kalau itu disebabkan oleh kita, itu sama saja kita mengambil dari saudara kita, ini dilarang oleh Allah,” kata Ramdhoni di Masjid Baiturrahman, Desa Labuhan Ratu VI, Lampung Timur. Kamis (24/12/2020).

Dakwah konservasi

Ramdhoni adalah satu ustaz yang mengambil tema lingkungan dan konservasi sebagai bahan dakwahnya, baik itu untuk kajian rutin maupun mingguan di masjid tersebut.

Bahan kajian berkonteks konservasi ini menukil dari Al Quran dan Hadis yang memiliki makna bagaimana seharusnya manusia berperilaku terhadap lingkungannya.

“Pada intinya, masyarakat diajak untuk tidak beraktivitas di dalam kawasan TNWK untuk kepentingan pribadi mereka atau merusak dan merugikan lingkungan,” kata Ramdhoni.

Baca juga: Cerita Mantan Pemburu di TN Way Kambas, Sengaja Bakar Hutan untuk Mudahkan Perburuan (1)

Menurut Ramdhoni, pendekatan melalui ayat-ayat suci Al Quran dan Hadis itu mampu mengubah pola pikir masyarakat.

“Meski tidak langsung terlihat, namun progresnya bagus. Karena kita juga tidak langsung melarang, melainkan menyisipkan pelan-pelan,” kata Ramdhoni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com