Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Tantang Menteri KP Baru Hentikan Ekspor Benih Lobster

Kompas.com - 24/12/2020, 18:00 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menantang Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) yang baru, Sakti Wahyu Trenggono, untuk berani menghentikan ekspor benih lobster.

Sebab, menurut Dedi, ekspor benih lobster dapat merugikan Indonesia, apalagi jika sumber daya laut itu dijual ke Vietnam yang merupakan kompetitor utama Indonesia.

"Tantangan terbesar dia (Menteri KP baru), berani nggak stop ekspor benih loster. Kalau punya nyali, stop ekspor benih lobster," kata Dedi dihubungi Kompas.com, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Dari Dulu Saya Menolak Ekspor Benih Lobster

Dedi mengatakan, selain menghentikan ekspor benih lobster, Sakti juga ditantang untuk menyelamatkan laut dari berbagai pencurian ikan dan perusakan lingkungan. 

"Nyali Menteri KKP akan diuji nyalinya. Pertama menyelamatkan laut dari berbagai pencurian, perusakan lingkungan seperti di pantai Matras (Bangka). Kemudian pencurian yang modusnya sampai tingkat ABK diambil dari negara kita," kata Dedi.

Dedi yang merupakan pimpinan Komisi IV DPR sejak awal gencar menolak ekspor benih lobster yang kerannya mulai dibuka pada era Menteri KKP dijabat Edhy Prabowo. Edhy Prabowo sendiri sudah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat korupsi ekspor benih lobster.

Dedi menyebutkan alasan penolakan ekspor benih lobster. Pertama benih lobster itu merupakan ekosistem laut yang harus dijaga keberadaan dan kesinambungannya.

Menurutnya, ada beberapa kabar bahwa benih lobster di laut Indonesia itu mencapai miliaran ekor. Namun bagi Dedi, berapa pun jumlahnya itu tidak penting. Sebaliknya, kata dia, menjaga kesinambungan ekosistem benih lobster itu penting.

Sebab, kalau benih lobster sudah dewasa, nelayan bisa menangkapnya dengan murah, namun bisa menjualnya dengan mahal.

"Baby (lobster) itu kan anak-anak, harus disayangi, jangan dieksploitasi," katanya.

Alasan lain atas ketidaksetujuan ekspor benih lobster adalah bahwa negara tujuan ekspor, yakni Vietnam, adalah kompetitor utama Indonesia dalam hal kelautan. Negara tetangga itu memiliki teknologi yang memadai dalam budidaya benih lobster.

"Tetapi teknologi yang dimiliki itu tak berarti kalau tidak ada suplai bahan baku dalam bentuk benih. Sehingga kami merasa aneh kompetitor dalam laut kok disuplai bahan bakunya. Ini salah. Jangan-jangan lobster dewasanya malah dikirim ke kita," katanya.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Penyelundupan Tetap Terjadi, Izin Ekspor Benih Lobster Harus Dicabut

 

Ironisnya lagi, kata Dedi, Vietanam itu mencari pakan untuk benih lobster berupa rica-rica itu dari laut Indonesia dengan menggunakan trol. Sehingga Indonesia menjadi pihak yang sangat dirugikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com