Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran Tutup Saat Malam Natal dan Pergantian Tahun

Kompas.com - 24/12/2020, 11:05 WIB
Markus Yuwono,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Destinasi Gunung Api Purba Nglanggeran dan Embung Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, ditutup saat malam Natal dan malam pergantian tahun pada 31 Desember.

Kepala Bidang Pemasaran Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran Heru Purwanto mengatakan, destinasi Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, Kedung Kandang, dan Kampung Pitu, ditutup saat malam Natal dan malam pergantian tahun.

Baca juga: Harapan di Tengah Pandemi: Kisah Kesembuhan dan Perjuangan di Baliknya

Penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona dan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang disepakati.

 

"Ya (ditutup) hanya malam saja, siang sampai sore boleh dikunjungi," kata Heru saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (24/12/2020).

Menurutnya, Pemkab Gunungkidul sepakat membatasi operasional kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran pada malam hari. Destinasi wisata hanya diizinkan buka mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Kawasan Gunung Api Purba Ngalanggeran tetap buka selama 24 jam pada Sabtu dan Minggu. Sementara, malam Natal dan pergantian tahun jatuh pada Kamis malam.

Heru mengatakan, selain itu rencana uji coba pembukaan home stay dibatalkan karena melihat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY masih cukup tinggi.

"Rencana uji coba home stay akhir tahun belum bisa dilakukan," kata Heru.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, hanya kawasan Gunung Api Ngalanggeran yang ditutup saat malam Natal dan pergantian tahun.

Baca juga: Malam Tahun Baru di Surabaya, Aktivitas Dibatasi Pukul 20.00, Warga yang Berkeliaran Dites Swab

Sementara objek wisata lain seperti pantai bisa disinggahi wisatawan.

"Boleh menginap di kawasan pantai tetapi tetap jaga protokol kesehatan, jangan berkerumun, tidak boleh menyalakan kembang api, dan tetap menggunakan masker," kata Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com