Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Syarat Rapid Test Antigen, Banyak Wisatawan Gagal Liburan ke Malang

Kompas.com - 23/12/2020, 15:49 WIB
Andi Hartik,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Persyaratan wajib rapid test antigen atau antibodi membuat wisatawan membatalkan kunjungannya ke Malang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, sekitar 40 persen wisatawan yang sudah memesan hotel gagal berkunjung ke Kota Malang akibat persyaratan wajib rapid test antigen atau antibodi.

"Tidak sedikit tamu yang membatalkan menginap di hotel di Malang. Beberapa hotel sudah mengeluhkan kalau banyak tamu yang membatalkan menginap," kata Agoes, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Berubah dari Rencana Awal, Wisatawan ke Malang Bisa Pilih Rapid Test Antigen atau Antibodi

Berdasarkan pengamatan dan beberapa keluhan teman-teman hotel di Kota Malang, kata dia, sekitar 40 persen penurunan wisatawan yang batal menginap.

Meski begitu, pihaknya akan disiplin menjalankan ketentuan protokol kesehatan tersebut.

Meskipun ketentuan wajib rapid test itu membuat okupansi menurun.

"Kita mesti patuhi kebijakan ini karena demi mengatasi pandemi Covid-19. Saat ini hotel-hotel sibuk menjawab dan menjelaskan atas pertanyaan tamu atau calon tamu," katanya.

Agoes meminta pemerintah setempat memberikan kepastian terkait tempat pelayanan rapid test antigen.

Sebab, menurutnya, sampai saat ini belum ada rekomendasi dari Pemerintah Kota Malang terkait tempat layanan rapid test antigen.

Baca juga: Kewajiban Rapid Test Antigen di Kota Malang Hanya untuk Wisatawan yang Menginap

Dia mengaku sudah berupaya berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

"Semoga upaya yang telah kita lakukan bersama ini bisa membuahkan hasil yang maksimal dan saling menguntungkan semua pihak," katanya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, pihaknya akan berupaya mengikuti persyaratan rapid test untuk wisatawan.

"Tetap saja namanya aturan harus diikuti walau tidak mudah. Kita berusaha keras mengikuti aturan yang ada," katanya.

General Manager Hotel Whiz Prime Kota Malang, Aziz Sismono mengatakan, sampai hari ini sudah ada 89 kamar yang mengajukan pembatalan dengan nilai kerugian Rp 43.088.000. Pembatalan sebanyak itu untuk periode menginap mulai dari 19 Desember hingga 31 Desember 2020.

"Pembatalan-pembatalan sudah kami terima sejak 19 Desember 2020 karena issue rapid test tersebut," katanya.

Dia menambahkan, sedikitnya ada 89 orang telah membatalkan pemesanan kamar untuk periode menginap tanggal 19 sampai 31 Desember 2020.

"Yang sudah membatalkan sampai hari ini 89 kamar dengan total kehilangan revenue Rp 43.088.000," jelasnya.

Diketahui, pemerintah di Malang Raya menerapkan wajib rapid test antigen bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com