Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Banyak Digunakan, Upaya Digitalisasi Aksara Jawa Kandas

Kompas.com - 23/12/2020, 11:28 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Lembaga internet dunia (ICANN) belum mengabulkan pendaftaran aksara Jawa untuk mendapatkan domain internasional, lantaran aksara ini tidak banyak digunakan.

Menurut Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, pihaknya sudah mengajukan digitalisasi aksara Jawa sejak Juli 2020.

ICANN memberikan tiga alasan ditolaknya domain aksara Jawa.

Alasan pertama, bahasa Jawa belum masuk sebagai bahasa administratif Indonesia di ISO 3166-1.

Baca juga: Sultan Usulkan Digitalisasi Aksara Jawa ke Kominfo

"Alasan kedua, ICANN melihat bahwa kemudian belum cukup bukti bahwa aksara Jawa lazim digunakan oleh seluruh atau sebagian masyarakat Indonesia," kata Yudho Giri Sucahyo, Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, melalui rilis ke Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

"Alasan ketiga adalah status aksara Jawa di UNICODE dimana saat ini masih masuk dalam kategori ‘Limited Use Script’.

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia berharap Pemerintah Indonesia mau lebih serius untuk bersinergi dengan stakeholder lain juga memberikan dukungan, agar aksara warisan leluhur nusantara bisa disetarakan dengan aksara lainnya di dunia dalam platform digital.

"Jumlah aksara nusantara yang saat ini masih memungkinkan bisa diselamatkan untuk tetap eksis di dunia melalui platform digital, mungkin tidak akan lebih dari 20 aksara saja. Jika tidak dimulai sekarang, sebagian besarnya mungkin akan punah tidak lama lagi," kata Heru Nugroho, salah satu Wakil Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia.

Baca juga: Memperkenalkan Budaya Jawa Lewat Lomba Menulis Aksara Jawa

Didukung Sultan

Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengusulkan digitalisasi aksara Jawa ke Menkominfo.

Sri Sultan mengatakan, ia tak mau bahasa ibu punah dan tergantikan dengan Bahasa Indonesia.

Sultan menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan untuk digitalisasi aksara Jawa tidak hanya untuk Provinsi DIY saja tetapi juga ada provinsi-provinsi lainnya agar bahasa ibu tidak terlupakan oleh masyarakat.

"Kalau untuk aksara Jawa (digitalisasi) kami juga pernah mengusulkan, jadi ini tidak hanya jawa tapi juga dari provinsi lain juga ada sehingga harapan saya jangan sampai bahasa ibu ini kalah dengan bahasa indonesia," katanya saat menerima kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (16/10/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com