Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020, Puluhan Ribu Babi Mati, Pembunuhan Hakim PN Medan hingga Banjir di De Flamboyan

Kompas.com - 23/12/2020, 10:30 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2020, banyak peristiwa besar yang menarik perhatian masyarakat di Sumatera Utara hingga nasional. 

Berbagai peristiwa itu menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan juga viral di media massa.

Berikut ini adalah lima berita yang menyita banyak perhatian itu.

Baca juga: Gugat Kemenangan Bobby-Aulia ke MK, Akhyar-Salman Duga Ada Penambahan Suara

1. Puluhan ribu babi di Sumut mati mendadak

Tercatat hingga 5 Januari 2020, jumlah kematian babi di Sumatera Utara mencapai 35.886 ekor di 18 kabupaten/kota. Kematian itu disebabkan oleh serangan hog cholera (HC) dan African Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Muhaimin D mengatakan, sejumlah kabupaten dinyatakan sebagai daerah wabah penyakit demam babi afrika.

Yakni Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Medan, Batubara dan Mandailing Natal.

Baca juga: 30.000 Babi Mati di Sumut karena Virus, Lalu Lintas Ternak Dilarang

 

Sebulan kemudian, Ketua Aksi Gerakan Save Babi Boasa Simanjuntak bersama massa aksi mendatangi DPRD Sumut berharap pemerintah mencari jalan lain untuk mengantisipasi wabah penyakit demam babi afrika di Sumut.

"Kami menantang keras pemusnahan babi karena kalau babi dimusnahkan berarti sudah menghilangkan budaya Batak. Karena sejak lahir sampai mati babi jadi budaya di tanah Batak," ucapnya.

Baca juga: Jumlah Babi Mati di Sumut Meluas ke 18 Kabupaten, Penanganan Tunggu Arahan Gubernur

2. Pembunuhan Hakim PN Medan

pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaludin (55) membuat heboh lantaran diotaki istri sendiri, Zuraida. Sementara salah satu eksekutor pembunuhan adalah kekasih Zuraida, yakni Jefri Pratama (42) yang mengajak saudaranya, Reza Pahlevi (29). 

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin menjelaskan, kedua pelaku masuk ke rumah korban sebelum Jamaludin tiba di rumahnya.

Korban kemudian masuk kamar. Sementara anaknya tertidur. Saat itu, posisi Zuraida berada di tengah kasur antara korban dan anaknya.

Baca juga: Duduk Perkara Pembunuhan Hakim PN Medan yang Dilakukan Istri dan 2 Orang Suruhannya

 

Reza, saat itu, mengambil kain dari pinggir kasur korban, kemudian membekap mulut dan hidung Jamaludin.

Jefri naik ke atas kasur, berdiri tepat di atas korban dan memegang kedua tangan korban di samping kanan dan kiri badan korban.

Sementara itu, Zuraida yang berbaring di samping kiri korban sambil menindih kaki korban dengan kedua kakinya dan menenangkan anaknya yang sempat terbangun.

Baca juga: Akhir Perjalanan Zuraida Istri Hakim PN Medan, Bunuh Suami dan Divonis Mati

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com